Malang Post – Lagi-lagi atlet selam dari Kota Batu, Nafa Amadea torehkan prestasinya di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX. Dia berhasil menggondol medali perak dari nomor selam laut individual putri nomor 3000 meter. Dengan catatan waktu 38 menit 37 detik koma 70.
Nafa kalah tipis dari Atlet Selam dari Papua Anisa Faboila yang mencatat waktu 38 menit 36 detik koma 68. Sementara dibelakang Nafa, Atlet Jawa Barat Tio Galuh Maharani mencatat waktu 38 menit 40 detik koma 71 milidetik.
“Alhamdulillah tugas di PON Papua saya sudah selesai dengan perak. Terima kasih doa dan dukungan semuanya,” tuturnya, Selasa (11/10/2021).
Nomor Selam Laut 3000 meter ini merupakan nomor terakhir yang diikuti wanita asal Kelurahan Sisir, Kota Batu. Sebelumnya, Nafa mendapatkan Medali Emas dari Selam Kolam nomor estafet 4 x 100 m bifin putri dan mendapatkan Medali Perunggu dari Selam Kolam 200 meter bifin Putri.
Dalam nomor ini, sempat terjadi insiden saat lomba berlangsung hingga mengakibatkan pakaian renang Nafa robek dan alat snorkle Nafa miring. “Tenaga saya sudah habis di putaran pertama. Entah siapa tadi yang mengenai kepala hingga alat saya hampir copot. Saya sempat berhenti untuk memasang snorkle yang miring,” ungkapnya.
Meski begitu, wanita 30 tahun tetap meneruskan lomba hingga finish dan waktu tempuhnya hanya selisih tipis dengan peraih medali emas. “Alhamdulillah disyukuri, saya tidak menyangka bisa dapat ketiga nomor (medali emas, perak dan perunggu-red),” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Batu, Mahfud mengucapkan selamat atas prestasi yang ditorehkan Nafa. “Selamat untuk Nafa,” ujar Mahfud.
Ia mengatakan, sepuluh atlet yang dikirim memperkuat Kontingen Jawa Timur dalam PON, 80 persen adalah produk Porprov Jatim. Artinya, para atlet ini pernah mengikuti Porprov sebelumnya.
Ini berarti kata Mahfud, para atlet yang menjadi duta Jawa Timur ditingkat nasional ini merupakan hasil dari pembinaan atlet yang dilakukan oleh KONI Kota Batu dan pengurus Cabor sejak awal. Hanya 10 persen saja atau dua atlet yang bukan hasil dari Porprov.
Satu atlet merupakan atlet mutasi dari daerah lain dan satu atlet bergabung dengan Pengcab olahraga Bermotor di Kota Malang karena di Kota Batu belum memiliki pengurus cabang olahraganya.
“Alhamdulillah atlet kita yang sudah pertama tampil di kancah PON, sudah dapat medali, pada PON sebelumnya sudah mendapatkan medali yakni dari cabor paralayang, PON kali ini atlet kita selam yang juga baru pertama kali tampil juga mendapatkan medali,” papar Mahfud.
Keberhasilan mencetak atlet ini, menurut Mahfud, benar-benar murni adalah program dari pengurus Cabang Olahraga. Ia menceritakan ketika pengurus POSSI Kota Batu berkonsultasi padanya terkait Nafa, dimana atlet selam Kota Batu ini sebenarnya masih memiliki kesempatan untuk mengikuti Porprov Jatim sekali lagi, namun disisi lain Nafa dipanggil untuk mengikuti Pra PON.
“Ketika dia (Nafa) masuk Puslatda Jatim artinya Nafa tidak bisa memperkuat lagi kontingen Batu di Porprov. Saya tekankan untuk menjadi prinsip kita semua, bahwa demi karier atlet, kita tidak akan kekang atau membatasi kesempatan atlet untuk meraih prestasi yang lebih tinggi,” tandasnya. (yan)