
Jalur lurus ini rawan kecelakaan di Pakisaji. (Istimewa)
Malang Post — Human error atau kelalaian manusia sering menjadi penyebab kecelakaan di Kabupaten Malang. Apalagi di saat musim penghujan. Pengendara motor kini musti lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru.
Dijelaskan Kanit Laka Lantas Polres Malang, Iptu Agus Yulianto sebab umum kecelakaan terjadi yakni human error. “Sudah musim hujan. Mobilitas pengendara juga mulai banyak (dibanding saat masih level 4 pandemi). Jaga diri saat berkendara,” ungkap Agus.
Menurut Agus, faktor sebab kecelakaan cenderung diawali dari sikap berkendara. Yakni kurangnya membaca situasi. Agus menghimbau, pemotor dapat membaca situasi dan haluan serta ruang yang cukup jika mendahului kendaraan lain.
Sebab, adakalanya pemotor memaksakan diri menyalip dari kiri. Terlebih akhir-akhir ini, jumlah truk besar masih banyak, terutama truk tebu. Adapula pemotor yang memaksakan untuk menyalip namun ruang dan jarak tidak cukup.
“Baca situasi, kondisi jalan. Jangan memaksakan diri saat mendahului kendaraan lain. Pembacaan situasi ini juga perlu apalagi saat melewati jalur rawan kecelakaan,” tambah Agus.
Dimaksud Agus, di Kabupaten Malang ada sejumlah titik rawan kecelakaan. Dua paling sering terjadi kecelakaan di jalur Bululawang (Bakalan, Sudimoro) dan jalur Pakisaji (Kebonagung, Genengan). Selain 2 jalur ini, jalur Sumberpucung juga menjadi titik rawan kecelakaan.
Unit Laka Lantas Polres Malang, selain sosialiasi juga memasang banner tanda peringatan agar pemotor berhati-hati saat melewati jalur tertentu. “Selalu jaga konsentrasi, keselamatan itu utama,” ujar Agus. (yan)