AMEG – Beredar sebuah pesan berantai, mengabarkan kegiatan vaksinasi mandiri di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur, Surabaya, mulai Kamis (8/4), besok.
Vaksinasi mandiri itu, sebagaimana tertulis pada pesan tersebut, akan menggunakan vaksin Covid-19 Sinovac dan tidak dikenakan biaya bagi anggota Kadin, yang memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sementara bagi masyarakat umum yang ingin ikut vaksinasi mandiri itu, mereka akan dikenakan biaya Rp600.000 dan termasuk dengan tes antigen.
‘’Vaksin mandiri SINOVAC bersama PolarClinic di Surabaya. Umur diatas 18 tahun Pelaksanaan mulai tgl 8 April Bertempat di KADIN,’’
Itulah isi potongan narasi dalam pesan yang ramai beredar melalui WhatsApp sejak pekan pertama April 2021 tersebut.
Namun, benarkah vaksin mandiri Sinovac di Kadin Jatim dikenakan Rp600 ribu bagi masyarakat umum?
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, seperti dilansir Antara, membantah semua narasi yang termuat dalam pesan berantai itu. ‘’Hoax itu,’’ demikian pesan singkat Adik.
Pengusaha sektor agribisnis asal Kota Batu tersebut menjelaskan, Kadin Jawa Timur tidak mengadakan kegiatan vaksinasi apapun pada 8 April 2021. Diketahui pula, pesan berantai itu berisi beberapa narasi yang bertentangan dengan ketentuan pemerintah. Salah satunya adalah jenis vaksin yang digunakan.
Dalam pesan tersebut, vaksinasi mandiri itu diklaim menggunakan Sinovac. Padahal, Kementerian Kesehatan RI telah memastikan, pemakaian vaksin pada program vaksinasi gotong royong atau mandiri, akan berbeda dengan vaksinasi pemerintah yaitu vaksin Sinovac.
‘’Jenis vaksin gotong royong tidak akan menggunakan vaksin Sinovac, vaksin AstraZeneca, vaksin Novavax dan vaksin Pfizer,’’ ungkap Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
‘’Sehingga dengan ini, kami bisa memastikan tidak ada kebocoran empat vaksin tersebut,’’ kata Nadia.
Nadia juga menegaskan, meski program vaksinasi gotong royong bersifat mandiri, vaksin akan diberikan gratis kepada karyawan. Perusahaan tempat karyawan bekerja akan menanggung biaya vaksinasi tersebut.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani memperkirakan skema vaksinasi gotong royong Covid-19 akan dimulai pada April 2021.
‘’Kami menunggu dari pemerintah karena penyedianya ada di Bio Farma,’’ ungkapnya.
Lanjutnya, hingga saat ini sudah ada 17.500 perusahaan yang mendaftar ke KADIN Indonesia untuk ikut program vaksinasi Covid-19 mandiri yang akan dilaksanakan dalam dua gelombang. Dari jumlah itu, ujar Shinta, terdapat 8,6 juta peserta yang terdiri dari karyawan sendiri dan ada juga yang menyertakan keluarganya.
Adapun perusahaan yang ikut mendaftar dalam program vaksinasi COVID-19 gotong-royong ini cukup beragam, yakni manufaktur, properti, transportasi dan lain-lain. (avi)