![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2021/02/dmp.png)
Malang – Bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN) ke-75, Selasa (9/2) siang, Wakil Wali Kota Malang, IR H Sofyan Edi Jarwoko, bersilaturahim ke Kantor Di’s Way Malang Post(DMP). Wawali mengaku baru selesai membuka Pra-Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) tematik pemuda Kota Malang di Hotel Atria terus mampir ke Kantor DMP.
Obrolan dan diskusi gayeng pun terjadi terkait Pra-musrenbang tematik hingga pertumbuhan ekonomi Kota Malang. Menurut Bung Edi, sapaan akrab Sofyan Edi Jarwoko, Kota Malang merupakan satu-satunya di Jatim yang memiliki Musrenbang tematik. Telah ada lima klaster tematik dalam musrenbang. Yaitu, pemuda, disabilitas, lansia, anak, perempuan.
Bahkan, nanti kalau memang dianggap penting, penanganan Covid-19 bisa masuk juga musrenbang tematik. Namun, semuanya diawali dari forum diskusi terlebih dulu. Baru setelah itu, kalau memang dianggap masalah itu sangat urgen, barulah dibahas di pra-musrenbang.
“Jadi tidak bisa tiba-tiba dimasukkan saat sudah musrenbang, harus melalui forum diskusi dulu,” papar Bung Edi.
Bung Edi juga menyinggung pertumbuhan ekonomi di Kota Malang yang pada tahun 2018 dan 2019 yang mengalami kenaikan, terus kemudian terjadi pandemi Covid-19. Semuanya berubah drastis. Angka pengangguran meningkat dari semula 6,04 menjadi 9,61. Angka kemiskinan juga merangkak naik dari 4,04 tahun 2018, 4,07 tahun 2019, dan tahun 2020 menjadi 4,45.
Demikian juga pertumbuhan ekonomi Kota Malang 2018 dan 2019 mengalami kenaikan dari 5,71 persen menjadi 5,75 persen. Tahun 2020 berapa pertumbuhan ekonomi Kota Malang hingga kini belum muncul laporannya. Namun, informasi yang didapat DMP tumbuh postif berkisar 4 persen. “Kalau tumbuhnya 4 persen, berarti turunnya tidak seberapa besar,” ujar Bung Edi.
Menurut Bung Edi, yang perlu diapresiasi di tengah pandemi ini adalah sumber daya manusia (SDM), termasuk pemuda, yang kreatif. Seperti di Kota Malang, kini banyak pemuda yang kretaif di bidang digital. Startup berkembang, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga telah banyak yang berbasis digital, dan kreativitas lainnya seperti yang dilakukan siswa SMK Nasional yang menciptakan e-bike.
“Sepeda e-bike itu selain dapat dikayuh secara manual saat di jalan datar, juga mesin listriknya dapat digunakan ketika di jalan tanjakan,” papar Bung Edi.
Karena itu, kreativitas para pemuda itu diwadahi oleh pemkot melalui musrenbang tematik. Pemikiran para pemuda dan program pemkot kemudian disinergikan. Seperti pembangunan Ngalam Command Center (NCC) yang rencananya direalisasi tahun ini, bertujuan untuk mewadahi dan mengembangkan kreativitas masyarakat Kota Malang, termasuk pemuda, di era digital saat ini. Dengan begitu, ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang bisa semain berkembang.(ekn)