Malang – Centre of Advanced Materials for Renewable Energy LP2M Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan workshop tentang pembangkit listrik tenaga surya terintegerasi rumah cerdas, pada 5 Februari lalu, secara daring.
Ketua LP2M Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si mengatakan, dalam mendukung penemuan material maju dari LP2M UM, diperlukan bidang ilmu sosial sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat.
“Universitas Negeri Malang mendukung penuh pengembangan riset berkenaan dengan energi terbarukan dari sisi material, manajemen, implementasi. Untuk itu diperlukan bidang ilmu sosial, humaniora dan pendidikan untuk sosialiasi temuan-temuan material maju LP2M Universitas Negeri Malang karena terkait dengan kebudayaan masyarakat,” ujar Markus.
Nandang Mufti, Ph.D, Ketua Centre of Advanced Materials for Renewable Energy LP2M UM memberikan gambaran tentang teknologi material maju yang saat ini tengah ia kembangkan.
“Pada dasarnya implementasi dari teknologi rumah cerdas yang bertenaga surya ini lebih banyak pada manajemen Off Grid dan pemanfaatan listrik secara On Grid dari PLN. Pada akhirnya, secara teknis tidak akan kehabisan energi listrik meski cuaca sedang mendung berhari-hari,” jelas Nandang yang saat ini menempuh S3 di Groningen Belanda dan Post-Doctoral di Max Plank Instititute.
Sementara itu, dosen Fakultas Teknik UM, Dr. Muladi, M.T memberikan gambaran tentang pemanfaatan teknologi material maju untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan rumah cerdas, yang menurutnya telah memiliki dasar kebijakan yang jelas.
“Perkembangan kebijakan dari Kementerian BUMN yang diimplemantasikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengizinkan pihak rumah tangga untuk memproduksi energi mandiri bahkan menjualnya,” ujarnya
“Untuk itulah diperlukan otomatisasi perangkat lunak dengan harapan bisa menciptakan rumah hemat energi yang bisa meminimalisir pemadaman listrik,” imbuh Muladi.
Selain itu, Aripriharta, Ph.D, yang tengah menempuh S3 di Taiwan, menjelaskan bahwa perangkat rumah cerdas bertenaga surya yang dikembangkan oleh LP2M Universitas Negeri Malang bisa dimanfaatkan untuk perumahan-perumahan, Universitas, rumah ibadah, dan kawasan lainnya.
“Sistem ini juga membuka peluang untuk membantu penghematan biaya dan bisa dimanfaatkan untuk program-progam hemat energi, seperti kombinasi antara panel surya dengan turbin pembangkit listrik bertenaga angin,” kata Aripriharta, Ph.D, yang merupakan koorpordi di jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. (roz)