
Ilustrasi. ( Istockphoto/ Enot-poloskun)
Bali – Sensor gempa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekam suara dentuman di wilayah Buleleng, Bali.
Beberapa warga di Kintamani dan Besakih, dilaporkan melihat benda semacam meteor yang melintas Fenomena apakah ini? Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono memastikan suara dentuman itu bukanlah aktivitas gempa bumi.
“Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercatat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA,” kata Daryono di Jakarta, Minggu (24/1).
Daryono menjelaskan, sensor BMKG merekam sinyal seismik tersebut dalam durasi sekitar 20 detik. Dia menegaskan, bila melihat anatomi seismogramnya, tampak bahwa sinyal seismik itu, bukanlah merupakan sinyal gempa bumi tektonik.
“Jika sinyal seismik tersebut kami coba tentukan magnitudonya menggunakan formulasi penentuan magnitudo gelombang gempa, akan dihasilkan kekuatan 1,1 magnitudo lokal,” ugkapnya.
Ia memastikan sejak pukul 08.00 WITA hingga 12.00 WITA, tidak ada aktivitas gempa di wilayah Bali. Sehingga dipastikan anomali gelombang seismik tersebut bukan aktivitas gempa tektonik. Menurutnya, beberapa warga di Kintamani dan Besakih, melihat semacam meteor melintas ke arah barat daya.
Warga Buleleng yang sedang upacara adat juga mengaku melihat benda melintas di langit. Ada juga nelayan di pantai Buleleng, menjadi saksi mata fenomena yang sama. Terkait bunyi dentuman yang terdengar di wilayah Buleleng, BMKG belum dapat mengkonfirmasi penyebab sesungguhnya.
Namun BMKG sudah berhasil memonitor fenomena tersebut dengan baik dan merekamnya. Jika laporan warga itu benar melihat meteor yang melintas di atas Bali, maka fenomena shockwave yang terjadi telah berubah menjadi gelombang seismik yang akhirnya dapat direkam oleh sensor gempa BMKG. (jpn/jan)