Surabaya – Pemprov Jatim mendapat bantuan kemanusiaan untuk korban bencana gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Bantuan kali ini berasal dari Persatuan Rumah Sakit BUMN Jatim yang tergabung dalam Pertamina Bina Medika.
Bantuan diserahkan oleh Direktur Utama PT Pelindo Husada Citra (PHC), Abdul Rofid Fanany, dan diterima Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Heru Tjahjono, di lobi Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan Surabaya, Rabu (20/1) siang.
Mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Sekdaprov Heru mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian berbagai pihak terhadap bencana gempa bumi di Sulbar. “Pertama, ucapan terima kasih dari gubernur. Ini menunjukkan bahwa Pemprov Jatim selalu hadir di dalam merajut kebersamaan dalam membantu masyarakat Indonesia yang saat ini terkena bencana,” ungkap Heru Tjahjono.
Menyampaikan arahan Gubernur Khofifah, Heru menyebut bahwa bencana tahun ini adalah bencana yang multi kompleks. Yaitu bencana dalam kondisi Covid-19. Hal ini menyebabkan proses evakuasi yang dilakukan pun harus lebih selektif dari bencana alam sebelum-sebelumnya. Jika dahulu evakuasi bencana bisa dengan mudahnya dicampur, maka kali ini harus dilakukan pemilahan terhadap yang reaktif, negatif, dan positif.
“Semoga bantuan ini bisa membantu saudara-saudara kita dan bencana alam ini bisa segera tertangani. Bahkan, tidak menjadi klaster baru dari perkembangan Covid-19,” imbuhnya.
Total bantuan yang diterima Pemprov Jatim kemarin senilai Rp 300 juta. Terdiri 500 dos mie instan, 1.000 buah biskuit, 1.000 boks teh celup, 400 boks popok bayi, 500 kg gula pasir, 500 pak pembalut wanita, 500 set peralatan mandi, dan 500 helai selimut.
Turut disampaikan pula bahwa sebelumnya telah dikirimkan bantuan berupa obat-obatan senilai Rp 200 juta, satu buah ambulans, serta 16 tenaga medis yang merupakan tenaga advance, yaitu dokter anastesi, dokter bedah orto, dokter umum, dan perawat mahir.
Diberitakan DI’s Way Malang Post sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan BNPB, TNI dan Polri secepatnya membantu korban banjir di Kalimantan Selatan dan korban gempa di Sulbar. “Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG. Saya akan terus memantau perkembangan bencana di tanah air, baik yang di Sumedang, Sulawesi Barat, kemudian di Kalsel,” ujarnya.
Sementara itu, BPBD Sulawesi Barat memperbarui data korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo (M) 6,2 SR di Majene dan Mamuju pada Jumat (15/1). Total korban meninggal dunia menjadi 35 orang. Sementara sekitar 637 orang mengalami luka-luka dan sekitar 15 ribu orang mengungsi.(azt/ekn)