Surabaya – Program vaksinasi Covid-19 di Jatim dimulai Kamis (14/1). Bertempat di Gedung Grahadi, Surabaya. Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Elestianto Dardak, menjadi orang pertama di Jatim yang disuntik vaksin Covid-19.
“Menerima vaksin perdana untuk Jawa Timur pada pagi hari ini. Bersyukur bahwa keseluruhan proses berlangsung lancar, dan tim vaksinasi menjunjung tinggi ketaatan prosedur dalam memproses health screening hingga pemantauan pasca-vaksinasi,” kata Emil seperti diunggah di akun instagramnya.
Semula, Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang dijadwalkan pertama divaksin. Namun rencana itu batal. Karena hingga kini Khofifah masih menjalani isolasi mandiri setelah terpapar Covid-19 sejak Sabtu, 2 Januari 2021 lalu.
Ditemani istrinya, Arumi Bachsin, Emil memulai tahapan vaksin sekitar pukul 09.30 WIB. Ada empat tahapan (meja) yang harus dilalui. Setelah melalui meja 1 untuk verifikasi data, selanjutnya di meja 2 dilakukan pemeriksaan kesehatan berupa pengecekan tensi darah, serta beberapa pertanyaan terkait kondisi kesehatan.
Sekitar 10 menit melalui proses di meja 1 dan 2, Emil kemudian menjalani vaksin di meja 3. Mengambil tempat duduk di depan layar bertuliskan ‘Vaksin Aman dan Halal’, Emil disuntik vaksin Covid-19 di lengan bagian kiri yang dilakukan tim vaksinator.
Usai divaksin, berikutnya Emil menuju meja 4 untuk konservasi pasca-suntik vaksin. Selain pendataan, Emil juga mendapat kartu vaksin dan proses selesai. “Semoga ini menjadi langkah awal yang membangun optimisme, agar kita bisa menuju ke Jatim dan Indonesia yang bebas pandemii,” kata Emil.
Setelah Emil, berikutnya giliran Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto; Kepala Kejati Jatim M Dhofir; serta beberapa pejabat dan tokoh lainnya. Total ada 22 orang.
Gubernur Khofifah yang mengikuti proses vaksinasi secara virtual menyampaikan, saat ini dia masih melakukan isolasi mandiri. “Saya dan Kadinkes Jatim dr Herlin Ferliana sedang menyempurnakan isolasi. Namun, saya tetap melakukan koordinasi bagaimana Jatim dan provinsi lain serentak melakukan vaksinasi,” kata Khofifah.
Setelah vaksinasi dilakukan di Grahadi, kata Khofifah, vaksinasi selanjutnya Jumat (14/1) ini dilakukan di Surabaya Raya (Surabaya, Gresik dan Sidoarjo). Khofifah juga mengapresiasi komitmen Forkopimda di Jatim, informal leader, formal leader, tokoh profesi, dan tokoh agama untuk menyukseskan vaksinasi. “Komitmen ini akan menjadi penguat bagi semuanya,” lanjut ia.
Sedang Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, dr Sutrisno, meminta seluruh masyarakat Jatim untuk kompak, jangan takut divaksin. Sebab, vaksin adalah harapan, namun bukan berarti langsung menyelesaikan masalah.
“Maka harus tetap menjaga 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) sebagai suatu kebiasaan hidup. Vaksin adalah pemelihara kelangsungan hidup,” pungkasnya. (azt/ekn)