JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap adanya potensi cadangan gas yang cukup besar di Lapangan East Natuna di Perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyebut potensi gas ini harus dikembangkan dengan baik. Untuk itu, pemerintah, tambahnya, harus segera ambil langkah strategis.
“Dirjen Migas Kementerian ESDM menyebut East Natuna sebagai second of life of Indonesia sebab potensi cadangan gasnya dua kali lebih besar dari blok Masela,” ujar LaNyalla, Kamis (10/10/2020) di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, setiba dari kunjungan ke Surabaya.
LaNyalla pun berharap agar pemerintah terus mengembangkan potensi daerah tersebut. Apalagi saat ini cadangan gas kian menipis.
“Potensi gas di Laut Natuna perlu dikembangkan sedemikian rupa untuk menambah pasokan gas yang kian hari makin menipis. Pengelolaan potensi daerah ini perlu didukung semua pihak,” sebut LaNyalla.
“Komite II DPD RI akan ikut memantau perkembangan blok East Natuna,” tambah LaNyalla.
Menurut data Kementerian ESDM, cadangan di East Natuna bisa menambah potensi gas bumi hampir 20 triliun kaki kubik. Per 1 Januari 2020, cadangan gas bumi hanya 43,6 triliun kaki kubik yang hanya cukup sampai tahun 2037 atau untuk 17,7 tahun mendatang.
Dengan adanya tambahan cadangan di East Natuna, akan ada potensi tambahan gas bumi dengan total menjadi 62,4 triliun kaki kubik. LaNyalla mengatakan, hal tersebut merupakan penemuan yang sangat baik.
“Natuna masih memiliki potensi sumber gas yang menjanjikan. Ini merupakan penemuan besar yang harus dibarengi dengan pengembangan yang tepat,” kata senator asal Dapil Jawa Timur itu.
LaNyalla juga meminta Pemerintah Daerah turut andil untuk mengembangkan potensi cadangan gas ini. Wilayah Kerja Laut Natuna Selatan dinilai perlu mendapat perhatian lebih.
“Dengan tambahan cadangan gas East Natuna, kita berpotensi tidak akan kekurangan gas. Oleh karena itu, pengembangan yang mumpuni sangat diperlukan,” tutur LaNyalla. (aziz tri)