Malang – Pasca debat kedua Pilbup Malang, Jumat (20/11). Ketua KPU Kab Malang, Anis Suhartini menyatakan: Terjadi perbedaan dengan debat pertama.
Perbedaan tersebut sebelumnya telah melalui evaluasi. Pihaknya mencatat, setidaknya ada tiga hal yang menjadi evaluasi. Diantaranya, debat kedua kali ini, hanya ada satu pertanyaan dari panelis. Waktu yang diberikan kepada tiap paslon, untuk menjawab ditambah.
Tidak ada massa pendukung yang masuk ke area lobby gedung DPRD. Sebab, lobby itu juga menjadi satu area kesatuan tempat debat.
“Pertanyaan hanya sekali dari panelis. Tidak ada sesi pertanyaan kedua. Nah, sisa waktu untuk pertanyaan kedua, akan didistribusikan untuk masing-masing sesi tadi,” jelas Anis.
Mengenai waktu menjawab bagi paslon juga ditambahkan. Sebab KPU telah melakukan evaluasi dan komunikasi dengan masing masing LO paslon sebelumnya.
“Kami melihat, masing-masing paslon puas ya. Karena berdasarkan debat putaran pertama kemarin. Masalahnya, waktu yang diberikan terlalu singkat. Namun kali ini, waktu kita tambah dua kali lipat,” lanjutnya.
Dia menambahkan. Saat memaparkan program kerja, tiga menit. Sebelumnya (Debat Pertama) satu setengah menit saja. Kemudian, saat menjawab juga seperti itu. Tadinya satu menit sekarang menjadi dua menit.
Khusus pembatasan massa yang hadir. Anis mengacu pada aturan berapa peserta yang hadir. Sehingga terus distabilkan. Agar tidak terjadi kerumunan massa.
“Betul ya. Sebab tidak lagi seperti pada debat pertama kemarin. Para pendukung memenuhi area lobby gedung dewan. Karena mau bagaimanapun juga area tersebut menjadi satu kesatuan gedung debat dan kali ini benar benar kami antisipasi,” pungkasnya.
Ini juga sesuai protokol kesehatan. Pihaknya menerapkan 3M. Pada semua yang hadir. Memakai makser atau facshield, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer dan menjaga jarak atau membatasi kerumunan massa. (riz/jan)