Jakarta – Sikap Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegabriel terkait kepulangan Habib Rizieq Shihab mendapat sorotan anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon. Politisi Gerindra itu bahkan mengusulkan kepada Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi untuk menarik Agus.
Permintaan tersebut ditulis Fadli lewat akun Twitter @fadlizon yang diunggah , Rabu (10/11). Fadli menyoroti komentar miring dari Agus Maftuh terkait Habib Rizieq.
“Sebagai anggota @DPR_RI Komisi 1, saya usulkan kepada @Menlu_RI agar segera menarik dan mengganti Dubes RI di Saudi. Yang bersangkutan sudah berada di sana hampir 5 tahun. Komentarnya selalu miring soal Habib Rizieq Shihab, padahal Dubes RI seharusnya melayani, melindungi dan membela warga RI,” tulis Fadli.
Permintaan Fadli untuk mencopot dirinya ditanggapi santai Agus Maftuh, sembari mengungkap cerita tentang cerutu. Ia membagikan foto saat dirinya bersama Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang tengah mengenakan pakaian putih. Dalam foto tersebut, Fadli terlihat memegang cerutu.
“FADLI, FAHRI DAN MAFTUH: Tiga Sahabat begitu akrab: Tahun 2018 Ngobrol di Zamzam Tower Makkah dengan ditemani Cerutu hadiah Mas Fadli,” kata Agus.
Agus juga mengungkapkan kerinduanya untuk bertemu Fadli. Ia berharap segera bertemu Fadli Zon di Jakarta.
“Saya menjadi pelayan WNI di Arab Saudi sudah 5 tahun kurang tiga bulan. Saya juga sudah kangen dengan Mas Fadli dengan canda-canda bernasnya. Saya juga kangen cerutu yang pernah Mas Fadli hadiahkan ke saya waktu kita ngobrol di Zamzam Tower bersama Mas Fahri Hamzah dua tahun yang lalu. Insyaallah nanti kita ketemu di Jakarta,” kata Agus.
Selain itu, Agus juga membeberkan kedekatanya dengan Fadli Zon yang sudah erjalin sejak 16 tahun yang lalu.
“Saya sudah 16 tahun berkawan dengan Mas Fadli Zon dan sering bareng di forum-forum diskusi membedah akar fundamentalisme. Tahun 2007 saya bersama beliau membedah buku ‘Devil’s Game: How the United States Helped Unleash Fundamentalist Islam’, yang diterjemahkan ke edisi Indonesia dengan judul ‘Devil’s Game, Orchestra Iblis; 60 Tahun Perselingkuhan Amerika dan Religious Extremist’,” ungkapnya.