
Kepala DP3APPKB Kota Batu, MD Furqon. (Foto: Ananto/HARIAN DI’S WAY MALANG POST)
Batu – Warga desa bisa sedikit terlihat senyumnya. Ini karena, Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah menetapkan. Sepanjang 2021, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tetap disalurkan.
Penetapan penyalurannya bukan hanya untuk satu dua bulan saja. Namun langsung 12 bulan. Bisa juga dikatakan langsung setahun. Nantinya dalam setiap bulan, masyarakat yang berhak menerima bantuan itu. Akan mendapatkan kucuran dana Rp 300 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Batu, MD Furqon menyampaikan. Jika semisal pandemi telah usai pada bulan Maret. Program BLT masih akan berlanjut. Hingga akhir tahun 2021 mendatang.
“Bahkan instruksi itu disampaikan langsung pihak kementrian. Ditujukan kepada setiap Kepala Desa dan Camat seluruh Indonesia. Disampaikan secara tertulis melalui surat,” terang Furqon kepada Di’s Way Malang Post, Kamis (21/1)
Tetap disalurkannya BLT DD itu, karena pandemi masih berlangsung. Bahkan peraturan itu tertuang dalam Permendes Nomor 13 Tahun 2020. Maka, pihak (DP3APPKB) Kota Batu telah mendorong, agar Pemdes segera melakukan pendataan warga.
“Terutama bagi warga yang terdampak dan layak menerima BLT. Pendataan itu bukan dari kami yang melakukan. Namun, pendataan itu langsung dilakukan oleh Kepala Desa, dengan melibatkan RT, RW, Babinsa dan Babinkamtibnas,” urai dia.
Setelah pendataan, hasil dari penerima BLT DD harus diinformasikan lewat Musyawarah Desa Khusus. Disampaikan siapa saja warga yang mendapatkan. Penyalurannya, menjadi tanggung jawab Kades
“Ketika nanti ada tambahan data penerima dan anggaran di bawah alokasi yang sudah ada dalam aturan. Misal alokasi BLT DD hanya Rp 200 juta. Tapi kebutuhan Rp 300 juta. Nantinya Kepala Desa bisa bersurat ke Walikota untuk permohonan penambahan jumlah calon penerima,” terangnya.
Pihaknya juga mengungkapkan, jika saat ini penyusunan APBDes 2021 hampir selesai disusun oleh seluruh Pemdes di Kota Batu. Setelah itu, bisa diserahkan. Dan tinggal menunggu anggaran turun. Sehingga BLT DD bisa segera dicairkan.
Furqon menambahkan. Alokasi jumlah DD untuk BLT disesuaikan dengan total DD 2021 yang didapat setiap desa. Jika desa memperoleh di bawah Rp 800 juta, maka alokasi BLT sebesar 25 persen.
“Selanjutnya jika desa memperoleh Rp 800 juta – Rp 1,2 miliar. Maka alokasinya sebesar 30 persen. Serta jika desa itu memperoleh alokasi di atas Rp 1,2 miliar. Maka alokasi BLT mencapai 35 persen,” paparnya.
Terpisah, Ketua Asosiasi Petinggi dan Lurah (APEL) Kota Batu, yang juga menjabat sebagai Kades Oro-oro Ombo, Wiweko menjelaskan. Soal BLT DD, pihaknya sedang mempersiapkan pendataan bagi seluruh penerima. Setelah itu akan dilaksanakan Musdes Khusus untuk nama-nama calon penerima.
“Musdes itu, rencananya akan kami lakukan pekan depan. Harapannya, bisa segera dilakukan pencairan,” katanya.
Untuk Oro-Oro Ombo, alokasi BLT DD mencapai 35 persen. Ini karena DD yang didapat Pemdes sekitar Rp 1,9 miliar. Artinya, alokasi DD untuk warga mendapat BLT sekitar Rp 700 juta.
Sedangkan Desa Mojorejo menerima DD sekitar Rp 1,1 miliar. Maka alokasi BLT DD mencapai 30 persen atau Rp 330 juta. (ano/jan)