
BERHASIL: Salah seorang warga, setelah melalui antrean panjang dan mendapatkan penukaran satu paket uang pecahan dari Bank Indonesia di lapangan Merjosari, Lowokwaru Kota Malang, Selasa (11/03/2025). (Foto: Iwan Irawan/Malang Post).
MALANG POST – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Febrina menjelaskan, dalam Pasar Murah yang diprakasai Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, juga menyiapkan penukaran uang pecahan sebanyak 200 paket.
“Di dalam satu paket, kita sediakan uang pecahan Rp2 ribuan, Rp5 ribuan, Rp10 ribuan, Rp20 ribuan serta Rp50 ribuan. Warga yang akan menukarkan uang pecahan dalam satu paket, maksimal Rp4,2 juta,” kata Febrina kepada Malang Post, Selasa (11/03/2025).
Dijelaskan Febrina, warga Malang Raya yang ingin menukarkan uang pecahan untuk Idul Fitri, bisa melalui dua cara. Yakni antre lewat aplikasi online atau aplikasi pintar dan dengan cara manual, antre langsung di lokasi.
“Untuk wilayah kerja BI Malang. Yakni di Malang Raya, Pasuruan kota dan kabupaten, serta Probolinggo kota dan kabupaten, sudah menyiapkan Rp4,7 triliun untuk penukaran uang pecahan,” jelas dia.
Nantinya akan ada enam titik penukaran uang pecahan, yang digelar BI di wilayah kerjanya. Dimulai pada Rabu (5/3/2025) lalu, di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Pada Kamis (6/3/2025) digelar di seputaran Masjid Agung Roudhotul Jannah, Kota Probolinggo.
Selanjutnya, pada Senin (10/3/2025), BI Malang gelar penukaran uang pecahan di seputaran Masjid Muhammad Cheng Ho Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Serta pada Selasa (11/3/2025) ini, berlangsung di Masjid Agung Roudhoh, Alun-Alun Kraksaan Kabupaten Probolinggo.
“Lalu Rabu (12/3/2025), kita akan menggelar di Alun-Alun Kota Batu. Dan terakhir, pada Kamis (13/3/2025) BI gelar di seputaran Masjid Agung Al Anwar Kota Pasuruan,” ungkapnya.

MEMANTAU: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, ketika berada di tempat penukaran uang lewat Kas Keliling di Lapangan Merjosari, Kota Malang. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Pihaknya berpesan, agar masyarakat yang akan menukarkan uang pecahan di lapak-lapak tepi jalan lebih mewaspadai. Karena keaslian uangnya sulit mendapatkan jaminannya. Masyarakat diharap lebih bijak dan safety dalam penukaran.
“Kami menyarankan agar penukaran bisa lakukan di outlet-outlet bank resmi. Agar keaslian uangnya bisa lebih terjamin. Apalagi juga langsung bisa melalui pengambilan dari saldo uang milik kita,” cetusnya.
Di tempat sama, Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, yang memfasilitasi giat Pasar Murah terkait penukaran uang pecahan, menyebut jika momen tersebut sangat ditunggu. Kebanyakan masyarakat membutuhkannya untuk keperluan tersebut.
“Oleh karenanya, kita memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi selain menyediakan kebutuhan bahan pokok, kami juga melayani penukaran uang pecahan. Menggandeng Bank Indonesia, antuasias masyarakat sepertinya besar dalam menukarkan uang pecahan,” terang Eko Sya sapaan Kepala Diskopindag.
Terpisah, salah seorang penukar uang pecahan asal Desa Parangargo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Mochamad Udin (31), mengaku bersama istrinya, rela berangkat pagi-pagi dari Wagir. Untuk mendapatkan kuota paketan penukaran uang pecahan.
“Kami berdua sudah antre sejak pukul 05.00 pagi. Info ada penukaran uang pecahan, kami dapat dari Facebook beberapa hari lalu.”
“Mengingat penukaran uang pecahan biasanya antreannya panjang dan belum tentu dapat. Jadi kami nekat berangkat pagi-pagi. Kami persiapkan uang Rp7,4 juta untuk dua paket,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)