Batu – Situs Pendem benar-benar menjadi perhatian Dinas Pariwisata Kota Batu. Perhatian ini bisa dilihat dari upaya mewujudkan rencana melanjutkan ekskavasi situs Pendem tahun 2021 ini.
Ekskavasi lanjutan itu, bertujuan untuk mengetahui luas keseluruhan situs Pendem. Rencananya akan melanjutkan penggalian ke sisi utara dan sisi timur Candi Pendem.
Ini sesuai prediksi, jika masih terdapat struktur bangunan yang terpendam di kedua sisi tersebut.
Kasi Sejarah Purbakala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu, Noerad Adikarsa Poernomo membenarkan.
Bahkan pihaknya telah mengajukan anggaran untuk proses ekskavasi. Saat ini masih menunggu keputusan.
“Yang jelas hal tersebut masih belum fix. Ini karena Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) belum keluar,” ujarnya.
Menurutnya, setelah luasan situs sudah diketahui melalui proses ekskavasi. Maka akan dilanjutkan dengan kajian pengembangan dan pelestarian situs Pendem.
Salah satunya dijadikan destinasi wisata cagar budaya.
“Kajian ini meliputi kajian amdal. Misalnya, berapa keputusan luasan lahan. Untuk menunjang operasional destinasi wisata cagar budaya situs Pendem,” ujar Noerad.
Situs Candi Pendem ini, telah menjalani ekskavasi sebanyak empat kali. Tahap terakhir dilaksanakan pada tanggal 9-18 November 2020.
Pada ekskavasi tahap ke empat itu, tim arkeolog dari BPCB Trowulan berhasil menemukan koin berdiameter satu centimeter. Tepatnya di hari kedua dilakukan penggalian.
Selanjutnya, pada hari keenam penggalian, tim ekskavasi berhasil menemukan kotak pripih pada kedalaman dua meter. Dari mulut sumuran yang berukuran 2,1 meter x 2,1 meter.
Arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugraha menjelaskan. Jika dirinya memperkirakan Candi Pendem ini menghadap ke arah timur.
Dugaan ini berdasarkan hasil ekskavasi tahap keempat. Saat itu, ditemukan banyak bongkahan batu boulder. Kemungkinan sebagai material pengerasan jalan.
Selain itu, pihaknya juga masih menelusuri lebih cermat lagi. Untuk menemukan bangunan pendukung lainnya.
Karena lazimnya di sekitar candi induk, terdapat candi perwara atau candi pelengkap.
“Diperkirakan situs Pendem ini. Memiliki kaitan erat dengan Prasasti Sanguran di masa Mpu Sindok sebagai Raja pertama Medang Kamulan pada tahun 929 Masehi silam,” ungkapnya.
Ia mengatakan, hal tersebutlah yang akan didalami olehnya. Apakah di sekitaran situs pendem juga terdapat candi penunjang lainnya. (ant/jan)