
RESMIKAN: Gubernur Jatim ketika membuka secara resmi beroperasinya RS Lapangan Idjen Boulevard, beberapa waktu lalu.( DI’s Way Malang Post)
Malang – Secara resmi, Rumah Sakit Lapangan (RSL) Idjen Boulevar, Kota Malang, baru menerima pasien pada 16 Desember lalu. Dari kapasitas 306 tempat tidur, baru 174 yang sudah siap digunakan.
Nyatanya, jumlah pasien Covid-19 yang mendapatkan layanan di RSL Idjen Boulevard, Kota Malang terus bertambah. Hingga Minggu (27/12) kemarin tercatat sudah 119 tempat tidur yang terisi. Hingga masih tersisa 55 tempat tidur. Pasien tersebut tidak saja dari Kota Malang. Tapi bisa diisi pasien dari seluruh Jawa Timur. Ternyata mayoritas yang dirawat di RSL Idjen Boulevard, adalah klaster keluarga.
Koordinator RSL Idjen Boulevard, Heri Sutanto mengatakan, jumlah tempat tidur nantinya akan ditambah secara bertahap. Langkah ini dilakukan, seiring dengan permintaan dan masuknya pasien di RSL tersebut. Tidak hanya sarana prasarana, jumlah sumber daya manusia (SDM) juga terus ditambah sampai sekarang.
‘’Mudah-mudahan segera terkendali penyebaran Covid-19. Sehingga semua sarana kesehatan masih bisa memberikan layanan optimal,’’ kata Heri.
Untuk saat ini, RSL yang diresmikan Gubernur Jawa Timur tersebut, memiliki 21 dokter dan 20 perawat. Selain itu disediakan pula lima apoteker dan tenaga 13 administrasi. Termasuk ada 17 pegawai lainnya. Yang bertugas di keamanan, kebersihan dan lain sebagainya.
Layanan RSL sendiri, lebih menitikberatkan pada pasien Covid-19 tanpa gejala, bergejala ringan dan gejala sedang. Jika terdapat pasien dengan kesehatan yang semakin memburuk, tenaga medis akan memantaunya lebih jauh. Apabila semakin parah, pasien akan dirujuk ke RS Rujukan Covid-19.
Keberadaan RS Lapangan ditujukan untuk menyokong layanan RS rujukan, yang sudah mulai penuh. Seperti halnya RSUD Saiful Anwar, yang menyatakan kapasitas layanan, untuk penanganan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, sudah dalam kondisi penuh.
‘’Saat ini kapasitas kami ada 113 tempat tidur. Hingga pukul 14.00 WIB sudah terisi 113 tempat tidur. Jadi sudah penuh,’’ ujar Kasubbag Humas RSSA, Dony Iryan Vebry Prasetyo.
Ditambahkan, selain 113 tempat tidur yang digunakan untuk penanganan pasien Covid-19, juga ada sepuluh tempat tidur, pada fasiltias intensive care unit (ICU) Incovid RSSA. Saat ini kondisinya juga sudah penuh terisi.
Menurut Dony, pasien yang ditangani di ruang incovid tersebut, merupakan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan gejala ringan hingga berat. Sementara untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, pihaknya telah melakukan modifikasi ruangan, untuk menambah kapasitas. Terutama di sekitar instalasi incovid.
‘’Semula pada RSSA ini, ada 83 tempat tidur yang dipergunakan untuk penanganan pasien Covid-19. Kemudian kami menambah 53 tempat tidur lagi. Sekalipun sampai saat ini masih belum bisa optimal. Karena kami harus mengatur tenaga medis. Jadinya dari 53 tempat tidur tersebut, yang bisa dioperasikan baru 30 tempat tidur,’’ tambahnya.
Dony mengakui, keberadaan RS Lapangan Idjen Boulevard, sangat membantu penanganan Covid-19. Utamanya untuk rumah sakit rujukan seperti RSSA.
‘’RSL Idjen Boulevard, sangat membantu. Jika ada pasien dengan gejala ringan hingga sedang, kami akan rekomendasikan ke sana. Sehingga yang masuk ke RSSA, sudah terseleksi. Dari gejala sendang hingga berat,’’ kata Dony.
Hanya saja, tambahnya, tidak jarang pasien Covid-19 yang sudah dirujuk ke RSL Idjen Boulevard, harus dikembalikan ke RSSA. Karena kondisinya yang memburuk. (jof/rdt)