Malang Post – Sebuah keluarga punya peran penting dalam memberikan corak dan warna dalam sebuah bangsa. Pendidikan yang baik di dalam keluarga, dapat mengantarkan sebuah bangsa menuju kemajuan dan kejayaan peradaban.
Oleh karena itu, membangun keluarga yang berintegritas sangat penting dilakukan. Khususnya dalam pemberantasan korupsi. Pendidikan tentang integritas diawali dari peran penting orang tua sebagai teladan bagi anak. Keteladanan orang tua akan membekas di hati anak.
Jika bulan Juli lalu Pemkot Batu menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Keluarga Berintegritas, untuk Kepala OPD di lingkungan Pemkot Batu. Kini Pemkot Batu melalui Bagian Inspektorat kembali menggelar bimtek serupa. Diikuti oleh 30 pimpinan dan anggota DPRD Kota Batu dan pasangannya.
Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK RI, Firlana Ismayadin menyatakan, Bimtek Keluarga Berintegritas dilahirkan sejak tahun 2022 lalu. Targetnya bisa menjangkau para pejabat di Indonesia.
“Diawal satu provinsi satu kali pelaksanaan. Mengundang pejabat eselon 1,2 dan 3. Lalu diawal tahun 2023 kami menyurati Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan hal serupa. Dengan mengundang pejabat dan istri/suaminya,” papar Firlana, Kamis, (14/12/2023).
Dia menyampaikan, Kota Batu menjadi daerah pertama, yang melakukan bimtek tersebut dengan menghadirkan Anggota dan Ketua DPRD. Menurutnya hal ini merupakan salah satu inisiatif yang baik.
“Eksekutif sudah disentuh di Bulan Juli. Lalu di Bulan Desember bertepatan dengan hari anti korupsi dunia, giliran legislator dan pasangannya yang disentuh,” tuturnya.
Terdapat tiga hal yang menjadi dasar digelarnya bimtek itu. Pertama dari sisi filosofis seluruh manusia hidup berpasangan. Untuk akhirnya bisa melahirkan generasi berikutnya. Tentunya dengan harapan dapat memunculkan karakter dan nilai integritas yang baik.
Kedua dari sisi sosiologis, Firlana menyampaikan, hasil survei BPS beberapa waktu lalu, sub dimensi integritas keluarga mendapatkan nilai yang belum cukup menggembirakan. Dimana ada beberapa keluarga yang masih membuka ruang praktik koruptif.
“Terakhir dari sisi yuridis, dalam pengungkapan kasus di KPK sampai saat ini masih ada beberapa kasus yang melibatkan anggota keluarga. Baik antara suami istri, anak bapak atau anggota keluarga lainnya. Karna itu, dalam bimtek ini turut melibatkan psikolog keluarga, motivator dan pelaksanaannya bukan hanya ceramah saja,” paparnya.
Lebih lanjut, dia juga membeberkan, hingga tahun ini, terdapat 1.648 pelaku tindak pidana korupsi yang ditangani KPK. Dari jumlah tersebut 141 diantaranya adalah seorang perempuan.
“Ini berarti kami sangat perlu menaruh perhatian khusus dalam keluarga. Didalamnya ada peran ibu, dimana ada ibu-ibu juga yang memegang amanat jadi pejabat,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi menyampaikan, melalui bimtek itu merupakan momentum yang baik. Untuk membangun pemerintahan yang berintegritas.
“Dalam kegiatan ini legislatif hadir bersama keluarga. Untuk salin menopang dan menunjang kegiatan ini,” tuturnya.
Asmadi menambahkan, legislatif Kota Batu berasal dari berbagai disiplin ilmu. Ada yang petani, pedagang, guru, wiraswasta dan lainnya. Karena agar selalu berintegritas saat menjadi wakil rakyat, bimtek tersebut dirasa sangat perlu.
“Lewat bimtek ini, memberikan wawasan ilmu dan pelajaran. Untuk menyelenggarakan keberlangsungan negara. Sehingga bisa selamat sampai tuntas,” tutupnya. (Ananto Wibowo)