
KALAH: Mikael Tata, menjadi pemain Arema FC yang pertama diganti. Saat menjamu RANS Nusantara FC. Dia hanya bermain 33 menit dalam laga yang berkesudahan 1-0 untuk kemenangan tim tamu. (Foto: Arema Official Foto)
Malang Post – Untuk keenam kalinya, dalam delapan laga, yang sudah dilakoni Arema FC. Hasilnya selalu kalah.
Kekalahan terbaru diterima Singo Edan, saat menjamu RANS Nusantara FC. Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Pada Senin (14/8/2023) kemarin. Meski dengan skor tipis, 0-1.
Hasil buruk itu, juga menjadi keempat kalinya di laga kandang. Arema FC tidak pernah bisa meraih poin sempurna. Bahkan hanya sekali meraih satu poin. Dari hasil imbang lawan Persib Bandung, pada 7 Juli 2023 lalu.
Ternyata kekalahan di kandang kemarin, bukan karena taktikal atau strategi yang tidak berjalan. Melainkan lebih ke kesalahan individu pemain. Yang tidak bisa bermain sebagai sebuah tim.
Karteker pelatih Arema FC, Kuncoro, mengakui hal tersebut. Kesalahan itulah, yang merusak skenario permainan yang disusun.
“Secara taktikal, sebenarnya kita sudah bisa bikin beberapa peluang. Hanya saja, per individu pemain ada yang jauh dari standar. Memang tidak semua. Hanya ada satu dua pemain. Tapi tidak usah disebut namanya,” kata Kuncoro, seusai pertandingan.
Meski imbas kesalahan satu dua pemain itu, menjadikan ritme permainan rusak. Ketika tim sudah mulai meningkatkan serangan, jelas Kuncoro, tiba-tiba menjadi turun lagi. Karena satu dua pemain yang kurang menunjang.
Pun dengan kegagalan Arema FC, untuk membuat gol balasan. Agar terhindar dari kekalahan. Minimal bisa menahan imbang RANS Nusantara FC, juga tak lepas dari kesalahan individu sejumlah pemainnya.
“Taktikal yang disiapkan dalam latihan, menjadi tidak berjalan lancar. Termasuk bagaimana menjaga ritme permainan, juga jadi kacau,” sebut pelatih berusia 50 tahun itu.
Tak heran jika selepas pertandingan, Kuncoro mengaku hanya bisa geleng-geleng kepala. Tatkala harus mengevaluasi bagaimana penampilan Arema FC.
Lantaran dia menilai, saat bertanding di kandang sendiri, Dendy Santoso dan kawan-kawan sudah bisa menguasai permainan.
Beberapa peluang emas, juga bisa didapatkan pemain Arema FC. Baik melalui Gustavo Almeida, Dedik Setiawan maupun pemain lainnya.
Tetapi justru RANS Nusantara FC, yang bisa mencuri gol lewat bola mati. Ketika tendangan bebas Zidane Affandi, merobek jala gawang Arema yang dijaga Julian Garcia Schwarzer.
Lalu di babak kedua, Singo Edan juga sudah berusaha menyerang habis-habisan. Namun, ketatnya pertahanan RANS Nusantara FC, terlalu kuat untuk bisa dibongkar barisan lini serang Arema FC.
“Saya tidak bisa komentar banyak. Kita sudah delapan kali ini tidak bisa bangkit. Yang jelas ini mengecewakan,” tambah pelatih fisik di era kepemimpinan Eduardo Almeida, yang sekarang menjadi pelatih RANS Nusantara FC itu.
Salah satu yang membuat Kuncoro kehabisan kata-kata, adalah penyebab Arema bisa kalah dari RANS Nusantara FC. Padahal, taktik untuk memenangkan pertandingan sudah disiapkannya sejak awal.
Namun, ada sesuatu yang membuat taktik yang dipersiapkan itu, tidak berjalan sesuai rencana.
“Kita sebenarnya sudah mengatur taktik mulai awal. Tapi ternyata ada yang tidak dijalankan pemain.”
“Itu yang bikin kecewa. Ketika kita sudah menemukan permainan, tapi RANS sudah mulai rapat pertahanannya,” tandasnya.
Meski demikian, pelatih asli Kabupaten Malang ini, tetap tidak akan menyerah dalam terus membenahi kemampuan teknis Arema. Taktikal untuk pertandingan selanjutnya, bakal disiapkannya.
Pada pekan berikutnya, Skuad Singo Edan harus bertandang ke markas Persija Jakarta. Setidaknya, ada waktu persiapan bagi tim pelatih Arema selama lima hari, sebelum menjalani laga tandang.
“Untuk pertandingan selanjutnya, tentu akan kita perbaiki lagi. Terutama di sektor-sektor yang lemah ini,” pungkasnya. (*/ Ra Indrata)