
Malang Post – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang I Made Riandiana Kartika, sesalkan sikap Kasatpol PP Heru Mulyono yang menolak untuk dikonfirmasi wartawan tentang kasus penangkapan Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK) Satpol PP.
“Harusnya bisa lebih terbuka terhadap media dan menyampaikan apa adanya. Kalau memang ada anggotanya yang salah. Itu kan bagian dari oknum. Tidak akan masyarakat kemudian menilai bahwa Satpol PP semuanya menggunakan narkoba,” ucapnya, saat dikonfirmasi, Selasa (30/8).
Sebab, lanjut Made, Kasatpol PP itu sebagai pelayanan masyarakat, penegak Perda justru harus lebih terbuka terhadap rekan-rekan media agar masalah ini menjadi gamblang dan tidak ada kesan ditutupi.
“Saya menyarankan, Kasatpol PP lebih terbuka. Pak Wali saja terbuka, masak Kasatpolnya tidak terbuka,” sesalnya.
Selain itu, Made menegaskan, adanya kasus penangkapan oknum TPOK Satpol PP Kota Malang tersandung kasus narkoba, DPRD mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk melakukan tes narkoba. Utamanya kepada para ASN dan TPOK secara reguler, yang nantinya akan kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Tentu saja dewan menyesalkan kenapa bisa sampai TPOK yang bagian dari Pemerintah Kota Malang ada yang melakukan pelanggaran yang sudah jelas-jelas sangat dilarang. Kami akan memberikan hibah kepala BNN, di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) ini. Agar ada tes terhadap semua ASN dan TPOK yang ada di lingkungan Pemkot Malang, tapi diambil secara acak dan tidak terjadwal,” jelasnya.
Namun, tambah Made, dalam pelaksanaan tes tersebut, ASN atau TPOK yang tidak masuk akan di lakukan tes di rumahnya, atau dijemput. Karena ada saja nanti kalau ada petugas BNN yang datang, karena dia merasa bersalah, mengkonsumsi, terus pulang dan tidak ikut tes.
“Yang jelas ikut tes dengan sukarela itu pasti orang yang tidak bermasalah. Nah yang tidak ikut ini yang harus ditindaklanjuti dengan menjemput ke rumah masing-masing,” ucapnya.
“Saya rasa ini harus ditindaklanjuti dengan serius. Jangan sampai pemkot Malang justru menjadi sarangnya pengguna narkoba di Kota Malang. Kita prihatin sekali kalau sampai ada hal seperti itu,” tandasnya. (Ra Indrata)