Malang Post – Wabah Covid melanda tanah air sejak 2019. Hingga kini belum ada tanda akan berakhir. Berdampak ke sektor ekonomi. Terpukul dan dirasakan semua kalangan. Inflasi terus terjadi signifikan. Namun beberapa industri jasa keuangan masih stabil.
Bahkan terus memperlihatkan kinerja baik. Salah satunya perusahaan pialang PT Bestprofit Futures (BPF) Malang. Justru mengalami pertumbuhan nasabah baru sebanyak 6.84 % menjadi 156 hingga Juli 2021.
Locogold masih menjadi komoditi favorit para nasabah, dimana total porsinya masih mendominasi sebesar 80% dari jumlah keseluruhan nasabah. Disela sela acara bersama dengan Insan Pers, Rabu (4/8/201) Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri mengatakan. Locogold terus mengalami kenaikkan sejak Januari 2021.
Puncaknya terjadi pada 1 Juni 2021 lalu harga emas sempat menyentuh US$ 1.916/troy ons. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak 8 Januari lalu yang sempat menyentuh US$1.913/troy ons.
“Emas diprediksi akan terus bullish atau mempertahankan posisinya di level US$ 1.811/ troy ons – US$1.900/troy ons hingga akhir tahun. Hal ini sejalan dengan potensi imbal hasil emas yang terus menanjak di tengah tren suku bunga rendah dan inflasi yang tinggi”, ungkap Andri.
Dirinya menambahkan, berdasarkan jajak pendapat Reuters, The Fed akan mengurangi program stimulus belanja asetnya sekitar di akhir 2022. Sementara itu beberapa analis memprediksi kenaikan suku bunga acuan bakal terjadi di awal tahun depan.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pelemahan ekonomi China yang tumbuh lebih lambat dari harapan pelaku pasar dan memicu kekhawatiran tentang pasar ekuitas global, sehingga mereka beralih ke emas.
“Untuk para investor, saat kondisi di tengah pandemi seperti ini, investasi emas menjadi yang hal paling menjanjikan, dimana peluang poin yang bisa diperoleh hingga 50-100 poin sampai akhir tahun,” tandas Andri.
Sampai akhir tahun, BPF Malang menargetkan total nasabah bisa menembus sebanyak 300 nasabah. Pelayanan prima akan terus menjadi kunci kesuksesan BPF Malang menggaet para calon nasabah.
“Kami mengutamakan kepercayaan nasabah, salah satu caranya ialah transparansi dalam melakukan transaksi sesuai peraturan yang berlaku. Selain itu, BPF Malang selalu hadir untuk nasabah dalam memberikan solusi,” jelas Andri.
Andri mengakui bahwa di awal Indonesia terdampak Covid-19, BPF Malang sempat khawatir dalam menjaga bahkan meningkatkan performa perusahaan. Namun perlbagai solusi persoalan begitu cepat diperoleh, kuncinya ialah pemanfaatan teknologi.
“Digital marketing terus dimaksimalkan apalagi sejak pandemi. Sosialisasi, promosi dan edukasi terkait cara investasi di pedagangan komoditi berjangka, bahkan lebih efektif dengan pemanfaatan berbagai layanan digital,” kata Andri.
Lebih lanjut, Andri mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan kinerja BPF Malang, seperti diantaranya para pialang, pedagang, dan dukungan kebijakan dari Bappeti.
“Edukasi secara tepat dapat menanamkan kepercayaan kepada pialang, pelaku pasar, kalangan akademisi, dan masyarakat untuk melakukan investasi. Mereka memberikan andil dalam bertambahnya volume transaksi,” tutup Andri. (yan)