Malang Post – Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP)Kota Batu bakal menempati kandang baru mulai Jumat (2/7/2021). Kandang baru itu berada di belakang Balai Kota Among Tani, Kota Batu. Diketahui pembangunan markas pemadam tersebut menelan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar.
Plt Kepala DPKP Kota Batu, Supriyanto membenarkan. Saat ini pihaknya sedang melakukan proses pindahan dari markas lama yang berada di Jl Kartini Kota Batu. Perpindahan markas itu dia lakukan setelah menerima perintah dari Walikota untuk menempati markas baru.
“Markas baru sudah selesai dibangun dan siap untuk ditempati. Dengan munculnya instruksi itu, maka kami langsung bergegas untuk menempati dan memanfaatkan fasilitas yang ada,” ujar Supriyanto, Rabu (30/6/2021).
Kata Supriyanto, nantinya seluruh kendali operasional akan berada di markas baru tersebut. Termasuk kantor yang saat ini berada di lantai tiga Balai Kota Among Tani, juga akan dipindah ke markas baru itu. Hal tersebut bertujuan agar memudahkan untuk berkomunikasi.
“Untuk markas lama yang ada di Jalan Kartini kami kembalikan ke bagian aset. Sehingga apabila ada dinas yang ingin memanfaatkan dan memfungsikan bangunan tersebut, bisa langsung ke bagian aset,” ujarnya.
Diketahui, hanggar baru itu memiliki fasilitas penunjang yang sangat luar biasa. Salah satunya seperti adanya tandon air dengan kapasitas 30 kubik. Dengan kapasitas itu, diperkirakan mampu mengisi delapan mobil pemadam kebakaran.
Meski begitu, jika perpindahan dilakukan ada sejumlah kendala yang akan dihadapi. Salah satunya adalah ketersediaan jaringan telepon dan internet. Bahkan untuk jaringan telepon, Supriyanto menyebutkan keberadaanya sangat vital.
“Keberadaan telepon sangat penting, bahkan nomornya juga harus sama dengan sebelumnya. Ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat untuk menghubungi pemadam,” ujarnya.
Disisi lain, saat ini efektivitas pelaksanaan pemadaman kebakaran di Kota Batu menjadi sorotan. Hal ini karena waktu tempuh dari Markas Pemadam Kebakaran yang sekarang berada di Jl Kartini menuju lokasi kebakaran seringkali masih belum dengan estimasi waktu yang ideal. Sehingga Pemkot Batu berencana menyiapkan tiga pos Pemadam Kebakaran di masing-masing wilayah kecamatan.
Supriyanto mengatakan, tiga pos Pemadam Kebakaran sangat dibutuhkan. Disampaikannya secara letak geografis, Kota Batu wilayahnya perbukitan. Sehingga dari satu titik wilayah ke titik lainnya membutuhkan waktu yang cepat untuk kegiatan pemadaman api.
“Contoh ketika terjadi kebakaran di Desa Sumberbrantas beberapa waktu lalu, jarak tempuhnya dari markas damkar membutuhkan waktu selama 20 menit. Seharusnya lebih cepat dari waktu tersebut,” katanya.
Untuk diketahui, standarnya jarak titik lokasi dari markas damkar menuju lokasi pemadaman api idealnya paling lama memakan waktu 15 menit. Oleh karena itu, kini pihaknya tengah mengajukan kajian ke Bappelitbangda terkait tiga pos tersebut. Nantinya akan ditentukan lokasi masing-masing pos.
Rencana awal, tiga pos itu berada di wilayah Kecamatan Bumiaji, ditempatkan di Dusun Junggo, Kelurahan Tulungrejo. Lalu untuk wilayah Kecamatan Junrejo akan ditempatkan di bekas Kantor Satpol PP Desa Pendem.
“Sedangkan untuk kecamatan Batu kami masih akan mencari tempat terlebih dahulu,” ujar Supriyanto.
Setelah kajian selesai, maka nantinya akan diajukan kebutuhan anggaran yang diperlukan di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2021 untuk perencanaannya. Lalu diharapkan pada tahun 2022 mendatang dapat dilakukan pembangunan fisik.
“Untuk saat ini kami masih belum tahu kebutuhan anggaran setiap pos berapa, masih harus dikaji,” katanya. Dia juga berharap, tidak ada lagi arahan dari pemerintah pusat untuk refocusing anggaran kepada pemerintah daerah. Sehingga pembangunan tiga pos tersebut dapat berjalan. (yan)