AMEG – Dampak gempa berkekuatan 6,7 skala richter (SR) di Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021) sangat luar biasa. Gempa yang berpusat di 90 km Barat Daya Kabupaten Malang itu, tak hanya membuat rumah dan fasilitas umum rusak. Namun, juga menelan tujuh korban jiwa.
Kondisi tersebut membuat banyak pihak prihatin. Salah satunya, Pembina PWI Malang Raya, Joni Sujatmoko. Dia pun memberikan bantuan tunai senilai Rp100 juta.
Bantuan diserahkan pada BPBD Kabupaten Malang, lewat Bupati HM Sanusi.
Menurut Joni Sujatmoko, yang juga owner NK Cafe ini, bantuan itu sebagai bentuk kepedulian pada korban gempa di wilayah Kabupaten Malang.
“Selain itu, juga bentuk syukur kami karena properti Oma Sulaeman dan Oma Perdana yang kami kelola, tak ada yang rusak. Meski ada di wilayah Kabupaten Malang yang dilanda gempa,” jelasnya.
Itulah sebabya, Karenya, saat dikontak Bupati HM Sanusi terkait bantuan untuk korban gempa tersebut, dia pun tanpa berpikir panjang. Langsung menyerahkan bantuan tunai Rp100 juta bagi korban gempa.
Bupati Malang, HM Sanusi mengaku lega. Bantuan bagi korban gempa, yang terjadi sekitar pukul 14.15 WIB itu terus mengalir.
Diungkapkan, bantuan itu selain dari pengusaha Joni Sujatmoko, juga ada dari Gubernur Jatim, BUMN dan Bank Jatim.
“Untuk sementara ini bantuan ada dari pengusaha, Pemrov Jatim, Bank Jatim dan lainnya,” jelas dia. Disebutkan pula, posko penanganan bencana juga sudah dibuat. Termasuk dapur umum di Pajang Tengah, juga telah didirikan. Bahkan, tegas dia, di tiap desa didirikan tempat pengungsian, khususnya di Balai Desa.
Sedangkan bantuan untuk pembangunan, menurut Sanusi masih dihitung. “Menurut Bu Yayuk dari PDIP, sudah ada sinyal dari Kementerian PUPR akan dapat bantuan juga,” jelas dia.
Prioritas penanganan, kata pria yang akrab disapa Abah ini, membantu rumah yang ambruk. Termasuk korban meninggal. “Rumah-rumah itu dulu yang dibangun. Sebab, kalau dari APBD harus menunggu proses pembahasan,” jelasnya.
Meski begitu, kata dia, Tim APBD Kabupaten Malang sudah menetapkan dana untuk tanggap darurat sebesar Rp6,5 miliar.
Menurut dia, Menteri PUPR juga sudah memberikan sinyal akan membantu membangun rumah-rumah yang rusak berat.
Untuk itu, BPBD Kabupaten Malang, secepatnya menetapkan gempa bumi ini sebagai tanggap darurat bencana alam. (avi)