Malang – Orientasi mahasiswa baru (maba) Program Doktor Hukum Keluarga Islam (HKI) UIN Maliki digelar. Pesertanya 16 mahasiswa semester genap 2020/2021, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Dilakukan virtual Selasa (30/3).
Rektor UIN, Prof Dr Abdul Haris M.Ag menandaskan. Pihaknya akan fokus mengembangkan program S2-S3. Jumlah mahasiswanya lebih besar 60 persen dari jumlah mahasiswa S1 yang 40 persen.
“Ini program unggulan. Sudah dikenal tak hanya di Indonesia. Tapi seantero dunia. Banyak yang ke sini. Tujuannya lanjut S2 dan S3,” ujarnya. Orientasi ini mendorong tekad menjadi Smart Islamic University yang unggul.
“Peminat masuk UIN kemarin 110 ribu peserta. Diterima hanya 3750. Artinya, layanan jasa pendidikan ini, kurang dari 5 persen. Maka, kebijakan persentase ini dipandang sebagai cara mengambil posisi berbagi. Agar mahasiswa yang mengambil S1 tidak terkonsentrasi di UIN saja tapi juga di PTN/PTS lain,” bebernya.
Selain HKI, Program Doktor Ekonomi Syariah juga menerima 33 mahasiswa baru. Kedepannya diharapkan UIN Maliki bisa berkontribusi memberikan sumbangsih bagi negara. Khususnya di bidang Hukum Keluarga. Pasalnya, selain sangat dibutuhkan, Haris percaya, awal memperbaiki negara dengan menata keluarga sesuai syariat Islam.
“Bukankah memperbaiki negara itu, harus dimulai dengan bagaimana menata keluarga yang baik. Menurut perspektif syariat Islam yang sama sekali tak bertentangan dan menguatkan NKRI harga mati,” pungkasnya (roz/jan)