TOP SKOR: Dalberto Luan Belo kembali berhasi mencetak gol di pekan ke-10 yang dilakoni Arema. Satu golnya, membuat Arema menang 2-1 lawan Semen Padang. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Skuadra Singo Edan terus memperpanjang rekor tandang. Tidak pernah kalah dalam lima laga di kandang lawan. Catatannya tiga kali seri dan dua kali menang.
Senin (3/11/2025) malam, di Stadion H. Agus Salim, Padang, giliran Semen Padang yang poinnya berhasil dicuri. Bahkan tiga poin yang dibawa pulang Arema. Dari hasil menang 2-1 (2-0) di pekan ke-10 Super League musim 2025.
Dua gol kemenangan Arema, dilesakkan Valdeci Moreira, menit ke-30 dan Dalberto Luan Belo, menit ke-41.
Gol yang memperkecil kekalahan tuan rumah, dibuat Cornelius Ezekiel Stewart, dari titik putih penalti menit ke-67.
Kemenangan dari Tim Kabau Sirah, adalah dua kemenangan beruntun yang didapatkan dari luar kandang. Sebelumnya di pekan ke-8, Arema juga menang dengan skor sama, 2-1, atas PSM Makassar, di Stadion BJ Habibie, Parepare.
Sukses pelatih Marcos Vinicius dos Santos Goncalves mewujudkan targetnya meraih kemenangan, tak lepas dari perubahan formasi yang dilakukan.
Selain karena absennya dua pemain pilar, karena terkena kartu merah saat menjamu Borneo FC, perubahan formasi tersebut dilakukan untuk lebih mempertajam serangan dan memperkokoh pertahanan.
Pelatih asal Brasil itu, justru memulai pertandingan dengan pola 4-4-2. Meski skema itu bisa berubah menjadi 3-4-2-1 atau justru 3-5-2.
Absennya Julian Guevara dan Bayu Setiawan, membuat Luiz Gustavo ditemani Valdeci Moreira. Bersama Betinho dan Johan Ahmat Farizi.
Di sektor sayap kanan, duet pemain lokal Rifat Marasabessy dan Salim Akbar Tuharea, saling mengisi untuk memperkuat serangan plus menjaga pertahanan.
Penempatan Valdeci yang lebih berperan sebagai striker lubang, terbukti cukup efektif. Apalagi munculnya Salim Akbar dari sayap kanan, menjadikan pertahanan Semen Padang sering terpecah perhatian.
Terbukti saat gol pertama berhasil dibuat Valdeci. Diawali serangan dari sayap kiri Arema, Paulinho yang membawa bola dari tengah, memberikan umpan terobosan pada Dalberto yang berada di pojok kanan pertahanan Semen Padang.
Hampir semua pemain Semen Padang yang ada di belakang, tertarik pergerakan tanpa bola Dalberto. Mereka melupakan pergerakan Valdeci yang muncul dari blind side.
Benar saja, Dalberto saat mendapat bola dari Paulinho, mengeser sedikit bola dan memberikan umpan datar ke arah gawang Semen Padang. Bola setengah kaki tersebut, langsung disambar Valdeci yang muncul tiba-tiba. Kiper Arthur Augusto da Silva, hanya bisa melongo melihat Valdeci lengkap dengan badannya yang jatuh ke dalam gawang, membelokkan bola umpan Dalberto.
Striker asal Brasil itu, tidak hanya puas memberikan asis kepada Valdeci. Pemain bernomor punggung 94 ini, juga mencetak gol kesepuluhnya di laga yang dipimpin wasit Nendi Rohaendy.
Gol yang terjadi di menit ke-41 itu, berkat asis yang diberikan Arkhan Fikri dari dalam kotak penalti.
Kapten Timnas U-23 Indonesia itu, dalam sebuah serangan hingga merangsek ke dalam kotak penalti, melihat posisi Dalberto yang kosong justru di tengah gawang. Pemain Semen Padang, justru melepas kawalan, lantaran mencoba merebut bola dari Arkhan Fikri.
Tanpa kontrol, bola datang umpan Arkhan Fikri, berhasil diteruskan dengan tendangan mendatar ke pojok kiri gawang Semen Padang. Arema pun unggul 2-0 hingga babak pertama usai.
Sebenarnya tanda-tanda kemenangan Arema sudah terlihat sejak awal pertandingan. Paling tidak sejak menit pertama, ketika Paulinho yang tinggal berhadapan dengan kiper, tapi tendangannya masih melenceng tipis di tiang gawang sisi kanan.
Kemudian menit ke-6, saat Salim Akbar Tuharea memenangkan perebutan bola di dalam kotak penalti di tepi garis gawang sisi kiri, memberikan umpan cantik kepada Dalberto. Sayang tendangan top skor sementara ini, tipis mengarah ke tiang gawang sisi kiri.
Dengan kemenangan 2-1 di pekan ke-10 tersebut, membuat Arema kembali naik ke posisi 7. Mengumpulkan 15 poin dari hasil empat kali menang, tiga kali seri dan tiga kali kalah.
Sedangkan Semen Padang, tetap harus rela duduk di dasar klasemen. Kekalahan tersebut, menjadikan tim ini tujuh kali kalah beruntun. Poinnya hanya empat, karena Cuma bisa menang sekali dan seri sekali. (Ra Indrata)




