MALANG POST – Peningkatan mutu sarana pendidikan di Kota Batu terus dikebut. Tahun ini, sebanyak 11 sekolah negeri di berbagai wilayah tengah menjalani rehabilitasi fisik. Total anggaran yang digelontorkan pun tak sedikit, jumlahnya mencapai Rp8,24 miliar yang bersumber dari APBD 2025.
Dari jumlah itu, sebanyak sembilan sekolah dasar (SD) dan dya sekolah menengah pertama (SMP) mendapat jatah perbaikan gedung. Masing-masing adalah SDN Beji 1, SDN Sisir 1, SDN Dadaprejo 1, SDN Temas 1, SDN Torongrejo 1, SDN Bulukerto 1, SDN Oro-Oro Ombo 3, SDN Sumberejo 2, SDN Gunungsari 2, serta SMPN 4 Batu dan SMPN 6 Batu.
Saat ini progres pengerjaan sudah mulai tampak. Seperti di SDN Sisir 1, proyek rehabilitasi sudah berjalan sejak pertengahan September. Sejumlah pekerja terlihat membongkar atap dan mengecat ulang dinding tiga ruang kelas yang sebelumnya tampak kusam.
“Pekerjaan rehab sudah dimulai. Untuk saat ini, rata-rata progresnya berada di angka sekitar 30 persen,” terang Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Batu, Daud Andoko, Minggu (5/10/2025).
Menurut Daud, jenis pekerjaan di tiap sekolah menyesuaikan dengan kondisi bangunan. Mayoritas berupa perbaikan ruang kelas yang rusak parah, terutama di bagian atap.
“Kebanyakan atapnya sudah bocor, bahkan ada yang jebol. Jadi fokus utama kami mengganti atap dan memperkuat struktur ruang kelas agar lebih aman untuk belajar,” jelasnya.

REHAB SEKOLAH: Pemkot Batu saat ini tengah melakukan rehab 11 sekolah dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp8,24 Miliar. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Selain perbaikan ruang kelas, beberapa sekolah juga mendapat tambahan fasilitas pendukung. Misalnya, SDN Oro-Oro Ombo 3 dan SDN Sumberejo 2 yang tengah membangun jamban, tempat ibadah dan laboratorium baru. Sedangkan di SDN Gunungsari 2, pengerjaan difokuskan pada pembuatan pagar sekolah.
Sebelumnya, pada tahap awal tahun ini, tiga sekolah lain yakni SDN Ngaglik 2, SDN Sisir 4 dan SDN Tulungrejo 4 sudah lebih dulu mendapat kucuran dana rehab fisik dan tuntas lebih awal.
Daud menambahkan, seluruh pengerjaan rehabilitasi di 11 sekolah ini ditargetkan rampung serentak pada 15 Desember 2025. Dengan begitu, bangunan baru sudah bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di awal semester genap nanti.
“Harapannya, begitu tahun ajaran baru dimulai, anak-anak sudah bisa menikmati ruang belajar yang lebih nyaman dan aman,” tutupnya. (Ananto Wibowo)




