
MALANG POST – UMKM lokal perlu berjaya dengan menonjolkan ciri khas daerah, sebagai strategi untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan produk yang unik, penggunaan bahan baku lokal dan promosi yang efektif untuk meningkatkan visibilitas UMKM.
UMKM perlu terus berinovasi dalam mengembangkan produk-produk yang inovatif dan berkualitas tinggi. Termasuk penggunaan bahan baku lokal, peningkatan kualitas dan penyesuaian dengan tren pasar.
“Kota Batu adalah Kota Batu, jangan sampai Kota Batu dimasuki brand baru dan menjadikan UMKM merasa tersisih,” tutur Pengusaha Kuliner sekaligus eks Master Chef Indonesia season 10, Amrizal Nuril Abdi usai menjadi pemateri dalam kegiatan Sarasehan UMKM milenial, di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Jumat (9/5/2025).
“Kalau boleh ngomong, Kota Batu harus tetap seperti Jogja bagian Bantul, dimana supermarket besar tak boleh buka disana. Karena pemerintah setempat memikirkan keberlanjutan toko klontong dan segala macamnya. Sehingga jangan sampai perekonomian ini berputarnya di luar, tidak berputar di dalam,” imbuhnya.
Menurutnya, UMKM Kota Batu harus terus berinovasi dan bersaing. Dia meyakini, UMKM Kota Batu sangat bisa naik kelas. Apalagi Kota Batu adalah salah satu pusat destinasi wisata andalan di Jatim.
“Saya melihat orang kalau ke Malang pasti ke Batu juga. Bahkan ada juga orang mau ke Bromo tapi menginap di Kota Batu,” tuturnya.

SWAFOTO: King Abdi saat melakukan swafoto bersama dengan para peserta Sarasehan UMKM milenial. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Agar UMKM Kota Batu bisa terus bersaing, King Abdi turut memberikan tips kepada pelaku UMKM. Salah satunya, pelaku UMKM harus bisa melek tentang makanan khas Kota Batu.
“Jangan sampai ada wisatawan ke Kota Batu, tapi yang dimakan adalah makanan luar daerah atau bahkan makanan luar negeri. Padahal urap-urap, nasi empok, entok pedas, mendol, usus goreng telor dan cilok yang merupakan makanan identitas Kota Batu sangat enak,” sebutnya.
Lebih lanjut, King Abdi juga menyampaikan, kegiatan yang digelar SMSI Malang Raya bersama Pemkot Batu tersebut sangatlah inspiratif. Karena mau menggandeng UMKM Kota Batu dan Malang Raya.
“Jarang-jarang ada hal seperti ini. Pokoknya jika ada UMKM atau apapun itu, saya siap membantu,” imbuhnya.
Dalam sarasehan itu, pihaknya menangkap sejumlah keluh kesah pelaku UMKM Kota Batu. Contohnya seperti ada kekhawatiran pelaku UMKM tentang keberadaan CFD yang digelar di sejumlah tempat.
“Seharusnya momen CFD berpusat di satu tempat, yang itu benar-benar khas dan menggambarkan Kota Batu. Kalau ada CFD di beberapa tempat, pastinya yang lain akan di ‘kanibal’ atau menjadi sepi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Diskumperindag Kota Batu, Aries Setiawan meminta para pelaku UMKM Kota Batu untuk tak pesimis. Dimana Pemkot Batu siap membantu dan memfasilitasi mereka agar UMKM Kota Batu bisa terus bersaing.
“Kami akan bantu, bisa saja melalui endorse atau hal-hal kreatif dan inovatif lainnya. Bisa juga nanti kerjasama dengan King Abdi untuk memacu UMKM,” tuturnya.
Selain itu, Aries juga meminta, ketika ada persoalan dalam UMKM agar tidak ditutup-tutupi. Sehingga Pemkot Batu bisa membantu mencarikan solusi dan solusi yang diberikan tepat sasaran. (Ananto Wibowo)