
PERBAIKAN: Tim teknis DPUPR Kota Batu saat melakukan proses perbaikan PJU. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Jajaran Kepolisian bergerak cepat melakukan penyelidikan dugaan pencurian komponen Penerangan Jalan Umum (PJU) Kota Batu. Mereka melakukan penyelidikan setelah menerima aduan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu.
Kapolsek Batu, AKP Anton Hendry Subagijo menyatakan, pihaknya telah menerima aduan tersebut beberapa waktu lalu dan kini sedang diselidiki. Dalam penyelidikan ini pihak Polsek Batu turut dibantu Satreskrim Polres Batu.
“Intinya kami masih melakukan penyelidikan. Mungkin jika ada CCTV di salah satu TKP, akan lebih mempermudah kami dalam melakukan pengungkapan. Kami juga sedang koordinasi dengan rekan resmob Polres Batu,” ujar Hendry, Jumat (9/5/2025).
Dia menambahkan, bahwa saat ini juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari barang bukti seperti CCTV. Sebab, tanpa bukti akan sulit untuk melakukan pendalaman terkait dugaan kasus pencurian ini.
Hendry juga menyebutkan, bahwa terduga pelaku pencurian komponen instalasi ini merupakan orang yang paham bidang kelistrikan. Jika tidak, akan sulit dalam pengambilan komponen dalam instalasi PJU tersebut.
“Kalau orang awam jelas tidak berani karena di instalasi listrik tegangan tinggi. Kemungkinan itu orang-orang yang sudah paham instalasi listrik,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menyebutkan, sejumlah titik yang jadi target pencurian komponen PJU diantaranya seperti di Desa Tlekung, Junrejo hingga Kelurahan Sisir, utamanya di kawasan yang jauh dari kediaman penduduk.
“Ada sejumlah titik, pokok yang mati itu karena diambil kompartemennya. Seperti konduktor, timer, sensor dan sejumlah komponen lain yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan PJU. Kalau itu hilang, berarti PJU mati,” jelasnya.
Dugaan pencurian komponen PJU diketahui berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan. “Tahun sebelumnya kalau PJU mati biasanya karena lampunya mati atau kejatuhan sesuatu seperti pohon, kemudian kami ganti. Namun sekarang masalahnya kompartemennya yang hilang,” sebutnya.
Lebih lanjut, Alfi juga berharap kepada seluruh masyarakat Kota Batu untuk turut berperan aktif. Dengan melaporkan kepada pihak berwenang ketika mengetahui aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengganggu fasilitas umum.
“Perbaikan pasca pencurian telah berproses dilakukan oleh tim teknis. Meski begitu kami tetap menghimbau masyarakat terutama pengendara jalan untuk berhati-hati ketika melintas dengan pencahayaan minim,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Ruang dan PJU DPUPR Kota Batu, Angga Satriawan menambahkan, total ada sekitar 16-20 titik box panel PJU yang dicuri. Rata-rata mereka mencuri komponen yang berbahan tembaga.
“Hilangnya komponen pasti berdampak langsung pada padamnya PJU di sejumlah titik. Ini berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan fan meningkatkan resiko kejahatan saat malam hari,” tuturnya.
Selain terganggunya fasum masyarakat, dugaan pencurian ini juga menyebabkan kerugian. Di setiap titiknya, diperkirakan kerugian mencapai Rp1,5 juta. Apabila ada 17 titik saja, maka total kerugian mencapai Rp25 juta.
“Karena yang diambil kebanyakan komponen dari tembaga, apabila dijual lagi harganya cukup mahal,” tutupnya. (Ananto Wibowo)