
KAPTEN: Johan Ahmat Alfarizie dan Dedik Setiawan, ketika memasuki Stadion Kanjuruhan, untuk turun dalam Charity Match, Kamis kemarin. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Jarak laga pekan ke-31 dengan 32 bagi Arema FC, hanya enam hari. Di pekan ke-31, saat Arema FC dijamu Persis Solo, berlangsung pada Senin (5/5/2025). Ketika itu pertandingan berakhir untuk kemenangan 1-0 bagi Arema FC.
Pada Selasa (6/5/2025) dini hari, penggawa Singo Edan sudah bertolak meninggalkan Surakarta, kembali ke Malang. Mereka harus mempersiapkan diri menjamu Persik Kediri, di pekan ke-32 Liga 1 musim 2024/2025, pada Minggu (11/5/2025).
Biasanya, kontestan Liga 1 lainnya akan memanfaatkan waktu jeda itu untuk berlatih rutin, mempersiapkan diri menghadapi laga selanjutnya.
Tetapi tidak untuk Arema FC. Di sela-sela jeda yang hanya enam hari itu, justru dimanfaatkan untuk menggelar pertandingan. Meski sekadar charity match. Lawannya juga ‘teman-teman’ sendiri.
Pertandingan yang sekaligus dipakai momen simulasi pelaksanaan pertandingan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan tersebut, berlangsung Kamis (8/5/2025) kemarin. Skor akhir 7-0, saat Arema FC bertemu Arema All Stars.
Lantas apakah charity match tersebut tidak menganggu persiapan Arema FC menghadapi Persik Kediri? Lantaran pasca charity match, Arema FC hanya punya sisa waktu dua hari sebelum kick off pekan ke-32 tersebut.
“Charity match ini, tidak mengganggu persiapan kami lawan Persik. Saya pikir ini adalah pertandingan yang harus diikuti semua orang.”
“Sebenarnya kami harus berlatih. Makanya kami akan memanfaatkan charity match itu, sekaligus untuk berlatih seperti biasanya,” kata pelaith Arema FC, Jose Manuel Gomes da Silva.
Karena itulah, meski saat ini kompetisi sedang berjalan di masuk di laga-laga pamungkas, Ze Gomes tetap mendukung charity match tersebut. Apalagi tujuannya sangat mulia. Seluruh pendapatan dari tiket, akan disumbangkan untuk keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
“Ini adalah pertandingan yang disukai semua orang, untuk tujuan yang baik. Laga ini tidak menghalangi apa pun,” tegas pelatih asal Portugal tersebut.
Sedangkan bagi Johan Ahmat Alfarizie, kapten tim Arema FC, sekaligus saksi sejarah Tragedi Kanjuruhan, yang menewaskan 135 suporter Arema FC, kembali ke Stadion Kanjuruhan, setelah hampir tiga tahun terusir dari Kepanjen, membuatnya bersyukur.
Setelah tragedi pada 1 Oktober 2022 itu, Arema memang terusir, dengan memainkan laga kandang di luar Malang Raya.
Singo Edan sempat berkandang di Stadion PTIK, Jakarta, di lanjutan Liga 1 2022-2023. Kemudian pindah ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, di Liga 1 musim 2023-2024. Hingga berkandang di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, saat Liga 1 musim 2024-2025 ini.
Setelah Stadion Kanjuruhan diresmikan usai direnovasi pun, Arema FC masih beberapa kali tertunda untuk menggunakannya lagi sebagai hombebase. Akhirnya, dari hasil risk assesment, mereka bisa kembali berkandang di stadion ini mulai Mei 2025.
“Setelah kurang lebih tiga tahun kita tidak di sini, alhamdulillah berkat dukungan semuja elemen, kita bisa kembali ke sini.”
“Kita selalu berdoa untuk seluruh Aremania dan Aremanita yang menjadi korban,” kata John, panggilan akrab pemain asli Malang ini.
Tak heran jika alumni Akademi Arema ini merasa sangat senang. Apalagi momen kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan, juga diwarnai suasana reuni.
Pada charity match tersebut, mempertemukan Arema FC dengan mantan-mantan pemain Arema FC. Sebut seperti Ahmad Bustomi, Arif Suyono, Hermawan, Juan Revi, Firman Basuki, Suroso, Benny Wahyudi dan beberapa nama lainnya. Mereka pernah sama-sama satu tim dulu.
“Seperti reunian kembali. Dulu kan pernah sama-sama berlatih. Sekarang ketemu lagi sebagai lawan. Tapi serius juga mainnya.”
“Saya melihat teman-teman (Arema All Star) staminanya masih terjaga semua, dengan umur segitu,” sebut mantan pemain Persija ini.
Disinggung soal Stadion Kanjuruhan sendiri, John mengaku jika kondisi stadion pasca direnovasi dengan biaya Rp357 miliar tersebut, jauh lebih baik dari sebelum direnovasi.
Harapannya, seluruh pertandingan Arema FC, yang bakal digelar di stadion ini bisa berjalan lancar.
“Saya tadi 45 menit di lapangan. Lebih bagus dari dulu. Dari segi rumput, ya lebih baik lah. Semoga selanjutnya berjalan lancar,” pungkas pemain berusia 34 tahun itu. (*/Ra Indrata)