
Tim UM mengusung karya ilmiah berjudul DIPASTRA (Digitalisasi Pasar Tradisional), sebuah aplikasi inovatif untuk membantu pasar tradisional beradaptasi di era digital. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Prestasi gemilang diraih oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (FK UM). Kali ini berhasil meraih juara kedua dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).
Timnya beranggotakan Farsya Hidayah Septiananda dan Taurisma Aulia Nanda Wibisono, mahasiswa S1 Kedokteran selaku anggota, bersama Damara Agasta (S1 Teknik Mesin) selaku ketua.
Tim yang berhasil meraih juara kedua dalam Tim ini mengusung karya ilmiah berjudul DIPASTRA (Digitalisasi Pasar Tradisional). Sebuah aplikasi inovatif untuk membantu pasar tradisional beradaptasi di era digital.
Menurut Farsya, DIPASTRA dirancang untuk menjawab tantangan utama yang dihadapi pasar tradisional. Seperti penurunan jumlah pelanggan muda yang lebih memilih belanja di supermarket atau platform e-commerce.
“Kami ingin menciptakan solusi agar pasar tradisional tetap kompetitif tanpa kehilangan identitas budaya,” ungkap Farsya.
Sebagai bagian dari penelitian, tim melakukan riset mendalam di Pasar Gadang, Malang. Mereka mewawancarai pedagang untuk memahami masalah utama yang dihadapi.
Seperti penurunan jumlah pembeli dan kesulitan bersaing dengan teknologi modern. Berdasarkan wawancara, banyak pedagang menyatakan kekhawatiran terhadap masa depan pasar tradisional.
Aplikasi DIPASTRA menawarkan fitur utama seperti kios virtual yang memungkinkan pembeli melihat produk dan lokasi kios secara digital sebelum datang ke pasar.
Hal ini memberikan pengalaman belanja yang lebih nyaman sekaligus mempertahankan daya tarik budaya pasar tradisional. Namun, dalam sesi presentasi, tim menerima kritik terkait potensi pengurangan interaksi sosial di pasar akibat digitalisasi.
“Kami menyadari pentingnya menjaga interaksi sosial. Oleh karena itu, kami berencana menambahkan fitur yang mendukung komunikasi langsung antara pedagang dan pembeli,” jelas Farsya.
Inovasi ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan).
Diharapkan, DIPASTRA mampu meningkatkan daya saing pasar tradisional, mendukung perekonomian lokal, dan memperkuat keberlanjutan komunitas pedagang kecil.
Keberhasilan tim FK UM ini menjadi inspirasi untuk terus mengembangkan DIPASTRA agar dapat diterapkan di berbagai pasar tradisional di Indonesia.
“Kami berharap aplikasi ini tidak hanya menghubungkan pedagang dan pembeli, tetapi juga membawa manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat,” tutup Farsya. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)