
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Para Ketua RT dan RW di Kota Batu makin sumringah senyumannya. Menyusul di Tahun 2025 ini, Pemkot Batu mengeluarkan kebijakan yang menggembirakan bagi mereka, yakni kenaikan insentif Ketua RT dan RW.
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto menyatakan, pihaknya telah mengeluarkan kebijakan mengenai kenaikan insentif untuk Ketua RT dan RW di Kota Batu. Kenaikan insentif ini menjadi salah satu hal paling ditunggu, sebab insentif terakhir mengalami kenaikan pada Tahun 2023 lalu.
“Sejak Tahun 2023 besaran insentif untuk Ketua RT dan RW sebesar Rp300 ribu per bulan. Besaran itu bertahan sekitar dua tahun. Kemudian pada Tahun 2025 ini kembali mengalami kenaikan,” tutur Heli, Rabu (26/2/2025).
Menurutnya, kenaikan insentif untuk Ketua RT dan RW merupakan suatu hal yang sangat perlu. Sebab mereka adalah ujung tombak serta garda depan Pemkot Batu di lingkungan masyarakat.
Kebijakan kenaikan insentif itu akan segera direalisasikannya. Keluarnya kebijakan ini, selain sebagai bentuk kepedulian Pemkot Batu, juga sebagai apresiasi karena selama ini Ketua RT dan RW telah terbukti bisa memperjuangkan apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Kebijakan ini mungkin akan mulai terealisasi setelah lebaran, setelah proses-prosesnys kami selesaikan. Saat ini Wali Kota, Cak Nur juga masih menjalani retreat di Magelang. Setelah proses-proses kami,” urainyam
Sementara itu, Kepala Desa Bulukerto, Suhermawan membenarkan jika insentif RT dan RT mengalami kenaikan. Dia mengaku telah mendapatkan surat edaran soal kenaikan insentif tersebut.
“Kami sudah dapat edaran kenaikan insentif tersebut. Dalam surat edaran itu dijelaskan kenaikannya sekitar Rp200 ribu, per bulan Januari 2025,” jelasnya.
Dia membeberkan, insentif RT dan RW ini sudah terlaksana sejak tahun 2021 lalu. Terakhir, kenaikan insentif dilakukan pada tahun 2023 dan kini kembali naik.
“Pertama itu Tahun 2021, Ketua RT RW nerima Rp150 ribu. Kemudian di Tahun 2022 naik jadi Rp250 ribu. Lalu di 2023 naik lagi jadi Rp300 ribu, sekarang kembali naik jadi Rp500 ribu,” bebernya.
Suhermawan merasa bersyukur dengan adanya kebijakan tersebut. Namun disisi lain, dia mengaku khawatir jika terjadi kegaduhan. Pasalnya, anggaran untuk mengalokasikan kenaikan insentif tersebut masih belum diterima oleh desa.
“Saya sebetulnya bersyukur karena insentif RT RW ini naik. Tapi saya khawatir nanti timbul kegaduhan. Karena dana untuk insentif ini kan dikeluarkan melalui Alokasi Dana Desa (ADD), sedangkan anggaran itu masih nanti keluarnya di sekitar bulan April,” imbuhnya.
Oleh karenanya, dia berharap masyarakat yang mengemban tugas sebagai RT dan RW bisa bersabar untuk menunggu realisasi kenaikan insentif tersebut.
“Saya harap masyarakat, RT dan RW bisa memaklumi bisa sabar dan jangan mudah terpancing jika ada informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Karena insentif ini, baru bisa dicairkan kalau anggaran ADD itu sudah turun,” tuturnya
Kenaikan insentif ini merupakan salah satu prioritas utama dalam 100 hari pertama kepemimpinan Wali Kota Batu Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto.
Selain insentif RT dan RW, Nurochman – Heli juga akan menaikkan insentif Guru Tidak Tetap (GTT), Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan guru keagamaan.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2025 belum mengeluarkan data terbaru terkait jumlah RT dan RW di Kota Batu. Namun, berdasarkan data BPS pada tahun 2020 jumlahnya ada sebanyak 239 RW dan 1.138 RT di Kota Batu. (Ananto Wibowo)