MALANG POST – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melalui Direktorat Jenderal Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, telah merilis Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) terbaru di berbagai daerah Indonesia.
Hasilnya, Kota Batu berhasil masuk 10 besar IKLH terbaik di Indonesia, dengan nilai sebesar 75.12. Kota Batu. Dengan nilai tersebut, Kota Batu bertengger di peringkat ke tujuh. Bersama Tidore Kepulauan, Sungai Penuh, Sabang, Palu, Sorong, Jayapura, Kota Batu, Ternate, Subulussalam dan Langsa.
Berdasarkan hasil tersebut, Kota Batu jadi satu-satunya daerah di Pulau Jawa yang masuk dalam 10 besar kualitas lingkungan hidup terbaik se Indonesia. Seperti diketahui, IKLH merupakan instrumen pemantauan kualitas lingkungan hidup yang dikembangkan oleh KLHK.
Indikator utama yang digunakan dalam perhitungan IKLH adalah, kualitas air sungai, kualitas air laut, kualitas udara, tutupan lahan atau vegetasi.
Rangkaian penilaian IKLH dimulai dari verifikasi data kualitas lingkungan periode satu yang dilaksanakan pada minggu ke-4 Bulan Juli hingga minggu pertama Bulan Agustus 2024. Sedangkan tahapan ekspose nilai IKLH sementara dilaksanakan pada 8 – 11 Agustus 2024.
TANAM JAGUNG: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat menanam jagung di sebuah lahan tidur yang dirubah menjadi lahan produktif di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dengan raihan tersebut, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengungkapkan rasa bangganya terhadap seluruh pihak yang telah berupaya semaksimal mungkin, dalam menjaga kualitas lingkungan hidup (LH) tetap baik dan memenuhi standard rata-rata nasional.
“Nilai tersebut pastinya tidak hanya melebihi target lokal, namun juga nasional sebesar 72.54. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kelestarian alam,” tutur Pj Aries, Senin (2/12/2024).
Dia menambahkan, partisipasi aktif masyarakat, seperti kegiatan bersih-bersih lingkungan, pembuatan kompos dan penggunaan produk ramah lingkungan, telah memberikan kontribusi yang sangat berarti. Keberhasilan ini membuktikan bahwa upaya pelestarian lingkungan hanya bisa tercapai melalui kerja sama yang solid.
Capaian tersebut didasari dan didukung dari realisasi tiga indikator utama. Diantaranya seperti Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Lahan (IKL) dan Indeks Kualitas Air (IKA) yang terus terjaga dan melebihi ekspektasi.
“Kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas IKLH lebih tinggi dari rerata nasional dengan meningkatkan IKU sebesar 87.23 dengan target 86.67. IKL yang menunjukkan performa baik dengan nilai 73.23 dari target 87.23. Serta, sejumlah program unggulan telah dilaksanakan, di antaranya restorasi ekosistem, seperti pembersihan sungai dan penghijauan di sekitar sumber mata air,” paparnya.
Pria berkacamata ini menegaskan, bahwa hanya dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat dan komunikasi lingkungan. Kota Batu akan menjadi percontohan dan role model dalam menjaga kelestarian lingkungan pada skala nasional.
Pj Aries juga akan terus berinovasi dengan seluruh stakeholder, tentang peningkatan kualitas kelayakan LH, dengan tujuan masyarakat Kota Batu dapat merasakan kenyamanan dalam menjalankan aktivitas di Kota Batu.
Sementara itu, Plt Kepala DLH Kota Batu, Alfu Nurhidayat menambahkan, dengan capaian IKLH 75,12 berhasil melebihi target. Dimana DLH Kota Batu menargetkan IKLH Kota Batu di angka 73.
“Selain melampaui target Kota Batu, capaian IKLH tersebut juga melampaui target yang ditetapkan IKLH nasional di angka 72,54,” imbuhnya.
Dia menyampaikan, nilai IKLH Kota Batu didapat dari hasil indeks kualitas udara (IKU) yang merupakan salah satu variabel untuk dijadikan parameter menentukan kualitas lingkungan hidup. Dimana IKU Kota Batu ditarget 86,67 dan terealisasi 87,23. Kemudian Indeks Kualitas Lahan (IKL) ditarget 65,1 bisa tercapai 73,23. Sehingga secara menyeluruh IKLH Kota Batu diatas rata-rata nasional.
“Berdasar capaian tersebut, kedepannya kami ingin terus berupaya meningkatkan hasil IKLH lebih tinggi dari rata-rata nasional. Harapannya kualitas udara yang dihirup warganya terhindar dari paparan zat polutan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)