MALANG POST – Pelaksana Tugas (Plt) Kalaksa BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk menyebutkan, butuh waktu sampai Selasa (3/12/2024) untuk penanganan banjir di wilayah Malang Selatan. Khususnya daerah Tambakrejo Sumbermanjing Wetan.
Yang menjadi kendala sejauh ini, katanya, adalah alat penghisap air menuju laut yang panjangnya terbatas untuk beberapa daerah tertentu.
“Sebenarnya di wilayah Kabupaten Malang, hujan statusnya masih sedang. Tapi karena bad habbit masyarakat, jadi alasan banjir terjadi. Saat pembersihan, BPBD sempat menjumpai kasur tersangkut sehingga aliran air terhambat,” katanya.
Meski demikian, pihaknya terus rutin melakukan pembersihan sedimentasi. Termasuk juga melakukan edukasi ke masyarakat. Dengan harapan, masyarakat juga punya kesadaran untuk peduli lingkungan, untuk tidak buang sampah sembarangan.
“Untuk permukiman yang ada di bantaran, seperti kondisi di Sumawe, itu dulunya dijadikan masyarakat untuk tempat penjemuran ikan. Padahal kondisi disana datarannya rendah dan rentan banjir kalau gelombang tinggi,” sebutnya.
Selain terus melakukan pembersihan sedimen secara masif, pihaknya juga melakukan pencegahan banjir dengan memperketat regulasi soal izin pemukiman.
Ketika ada pengembang yang mau membangun perumahan, jelas Ichwanul, juga disampaikan aturan untuk 40 persen disisakan untuk lahan terbuka hijau. Jadi tidak semua dijual. Sehingga ada resapan air yang disiapkan.
“Tapi realitasnya, memang masih saja ada oknum yang menentang aturan yang sudah ditentukan tersebut,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana Universitas Brawijaya, Prof Adi Susilo menjelaskan, sudah saatnya para sukarelawan dioptimalkan peranannya. Termasuk melibatkan anak-anak muda. Agar mereka juga tertanamkan rasa peduli lingkungan.
“Sedang untuk pembersihan sedimentasi, memang perlu lebih dimasifkan lagi. Khususnya di daerah daerah kelokan.”
“Kondisi resapan resapan di daerah hulu, juga perlu diperhatikan lagi. Khususnya wilayah timur daerah Pujiharjo, luasan hutan harus bisa dijaga,” tandasnya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)