Malang Post – Banyaknya warga yang memelihara ternak, memunculkan masalah lingkungan bagi Desa Beji Tengah, Kota Batu.
Salah satunya, tumpukan kotoran yang mengeluarkan bau tak sedap dan mengganggu kenyamanan warga.
Tak hanya itu, hal ini juga memunculkan kekhawatiran, tentang kondisi tanah yang menyerap air dari kotoran-jotoran ternak.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes., dosen Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan timnya, melaksanakan pengabdian masyarakat.
Dilakukan sejak Oktober hingga Februari ini, pengabdian masyarakat berfokus pada pengolahan limbah kotoran kambing domba dan recording ternak, di kelompok tani ternak Sumber Makmur 01 Desa Beji, Kota Batu.
“Kondisi ini juga menjadi ancaman potensial pada kesehatan hewan ternak. Kami mengkhawatirkan potensi infeksi cacing dan kudis pada ternak, akibat pakan yang bercampur dengan kotoran ternak. Apalagi desa tersebut termasuk kawasan padat penduduk,” ujar dosen yang akrab disapa Sujono tersebut.
Bersama tim, Sujono lalu menginisiasi tiga program utama. Pertama, pembuatan pupuk dari kotoran ternak.
Pembuatan pupuk ini, melibatkan fermentasi yang diawali dengan pengumpulan kotoran pada rumah pupuk. Kotoran tersebut diolah menggunakan mesin penepung hingga halus.
Setelah itu ditambahkan kapur kolomit. Berfungsi untuk menetralkan pH tanah, yang sangat berfungsi bagi tumbuhan.
“Berikutnya, ditambahkan pula batang pisang yang membusuk dan probiotik Em4. Proses fermentasi berlangsung selama dua hingga tiga minggu dan hasilnya dikemas dalam karung. Kemudian, diperjualbelikan dengan harga jual Rp1.500 perkilo.”
“Keunggulan dari pengabdian ini, terletak pada pendekatan inovatif dalam pembuatan pupuk. Tidak hanya memberikan solusi terhadap bau lingkungan, tapi juga meningkatkan pendapatan peternak melalui penjualan pupuk berkualitas,” tambahnya.
Selain itu, program ini juga melakukan upaya pengobatan penyakit kudis pada ternak dan pencatatan reproduksi. Untuk memastikan kesehatan dan perkembangan optimal ternak. Sujono dan tim ingin memberikan manfaat ganda bagi lingkungan dan peternak. (M. Abd. Rahman Rozzi)