![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2024/02/Snapinsta.app_426870903_18415320139004913_8317817836958111676_n_1080-1024x683.jpg)
DUET: Bersama Kuncoro, asisten pelatih, Widodo C Putra tampak memberikan instruksi dari pinggir lapangan, saat pemain Arema FC berlatih di ARG Soccer Field. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Babak reguler series Liga 1 musim 2023/2024, saat ini sudah masuk di pekan ke-24. Tinggal menyisakan 10 laga lagi.
Arema FC masih tetap berada di zona degrasi. Tepatnya di peringkat ke-16. Dengan hanya mengumpulkan 21 poin dari 24 pertandingan.
Jelas bukan pekerjaan mudah, untuk bisa menyelamatkan Singo Edan dari jeratan degradasi. Meski di atas kertas, masih ada 30 poin yang bisa direbut.
Tugas itulah yang saat ini diemban pelatih anyar Arema FC, Widodo Cahyono Putro (WCP). Seusai secara resmi menggantikan posisi Jose Fernando Martins Valente. Pelatih asal Portugal yang didepak usai kalah telak 1-4 dari PSIS Semarang di pekan ke-24.
Tetapi WCP tetap punya optimisme tinggi, agar Arema FC tetap berada di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Hanya saja, WCP mengaku tak bisa sendirian untuk menyelamatkan Arema FC. Dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen yang mencintai Arema FC.
“Siapa Widodo? Kalau tidak ada dukungan dari semua pemain, manajemen klub dan semua yang mencintai Arema. Bahkan termasuk media juga. Saya tidak ada artinya kalau sendiri,” kata pelatih 53 tahun ini.
WCP kembali menegaskan, bersama tim kepelatihan Arema FC, akan berusaha maksimal untuk secepatnya membawa Arema FC keluar dari zona degradasi.
Karenanya sejak diminta menukangi Arema FC, pelatih berlisensi UEFA Pro ini langsung bergerak cepat. Sehari setelah mendapat mandat, WCP langsung bertemu dan melatih pemain.
Padahal selepas membawa Deltras Sidoarjo, lolos sampai putaran kedua Liga 2 musim 2023/2024. Yang secara dramatis di laga terakhir, justru kalah 1-2 dari Malut United dan gagal melaju ke semifinal, WCP sebenarnya berniat istirahat.
“Kemarin sebenarnya mau istirahat. Tapi namanya juga tugas pelatih, saya ingin membantu (Arema FC). Bukan karena saya pelatih hebat atau gimana-gimana, tapi memang tugas saya kan melatih.”
“Sepak bola itu kan dinamis. Kita tidak pernah tahu besok posisi ada di mana ketika selesai melatih,” imbuh mantan penggawa Timnas Indonesia tahun ’90-an itu.
Namun WCP tidak serta merta menyetujui permintaan Arema FC untuk bergabung. Setelah ditelpon langsung oleh CEO Arema, Iwan Budianto, WCP masih minta syarat.
Awalnya, Widodo mengembalikan keputusannya kepada manajemen Arema. Widodo meminta manajemen klub menanyakan hal ini kepada seluruh pemain Arema, setelah kursi pelatih kepala kosong, apakah mau dilatih olehnya.
“Katanya, hampir semua pemain oke dan menyetujui. Makanya saya oke. Saya mau bantu, karena saya tidak melihat Arema FC ini begini-begitu.”
“Tugas saya sebagai pelatih. Kalau ada klub yang membutuhkan saya, maka akan saya bantu. Bangga bisa menangani Arema FC, klub besar,” kata pelatih kehaliran Cilacap ini.
Sebelumnya, melalui General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, Arema FC menyebut proses pemilihan WCP yang notabene adalah pelatih lokal, bukan tanpa sebab. Termasuk kenapa tidak kembali mencari pelatih asing.
Arema FC sendiri telah bersepakat mengakhiri kontrak pelatih asal Portugal, Fernando Valente. Yang dinilai gagal membawa Arema FC keluar dari zona degradasi.
Pergantian pelatih kepala ini, menjadi salah satu langkah yang diambil manajemen klub sebagai solusi. Harapannya, penunjukan WCP bisa berdampak positif membawa Arema FC keluar dari situasi sulit.
“Pelatih lokal dipilih karena dari sisi adaptasi, mungkin tidak butuh waktu yang lama. Demikian juga dengan komunikasi dengan pemain,” kata Yusrinal.
Inal, sapaan akrab Yusrinal, menegaskan, Arema FC butuh pelatih kepala yang bisa beradaptasi cepat dengan tim. Begitu pula dengan tim Arema FC yang butuh adaptasi cepat terhadap skema yang diusung pelatih kepala baru.
“Ini yang penting, karena harus kita akui, proses adaptasi kalau dengan pelatih asing itu membutuhkan waktu yang tidak singkat.”
“Pergantian pelatih kepala yang kami lakukan ini, juga didukung oleh para pemain Arema,” tutupnya. (*/ Ra Indrata)