Malang Post – Universitas Brawijaya (UB) melalui Fakultas Teknologi Pertanian (FTP-UB), menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Sriboga Flour Mill, produsen tepung terigu di Indonesia.
Juga digelar sharing business dalam bentuk seminar pelatihan. Dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) se Malang Raya. Khususnya mereka yang bergerak di bidang industri pengolahan tepung, seperti roti dan sejenisnya, Kamis (30/11/2023) di Aula FTP UB.
Marketing Manajer PT Sriboga Flour Mill, Maria Wuri Handayani mengatakan, sharing business UMKM tersebut, merupakan program lanjutan PT Sriboga. Namun berbeda dari sisi materi yang diberikan. Menyesuaikan dengan fenomena di lapangan, khususnya yang sering dialami pelaku UMKM di industri bakery atau roti.
“Pembedanya lebih dari sisi materinya. Pelaku UMKM masih bisa mendapatkan ilmu yang lebih lagi. Karena fenomena sekarang adalah persaingan di dunia roti, jadi materi yang diberikan, bagaimana memberikan informasi untuk meningkatkan masa simpan. Harapannya dengan kolaborasi ini, tetap bisa membantu UMKM terus bersaing,” terangnya.
Ia menuturkan, ada 200 pelaku UMKM yang mengikuti sharing business. Mereka mendapatkan materi pelatihan dalam bentuk seminar dan baking demo dengan Chef Denny Panca. Diharapkan bisa menambah inspirasi resep bagi para pelaku UMKM khususnya Industri bakery.
ANDALAN: Beberapa produk unggulan dari PT Sriboga Flour Mill yang juga dipamerkan dalam Sharing Business dan seminar pelatihan UMKM se Malang Raya, Kamis (30/11/2023) di Aula FTP UB. (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
Beny Dwi Fajar, Regional Bisnis Manager Marketing PT Sriboga Flour Mill, juga menjabarkan, tujuan melakukan pelatihan UMKM ini, karena konsep dari perusahaan adalah melakukan pendekatan, yang difokuskan untuk pendampingan suatu produk agar lebih berkembang.
Karena UMKM yang ada di Indonesia, kata Beny, melalui pengalaman dan beberapa survei langsung yang ada di lapangan, untuk pengalaman memang puluhan tahun. Tapi dari segi ilmu masih banyak masukan. Sehingga diharapkan dengan adanya kerjasama dengan tim akademisi ini, dapat menambah pengetahuan para pelaku UMKM tersebut.
Di satu sisi, Prof. Yusuf Hendrawan, STP. M. App. Life. Sc Ph. D., Dekan FTP UB juga menyampaikan, kegiatan sharing dan pelatihan UMKM serta penandatanganan MoU tersebut, merupakan upaya menguatkan dan mengoptimalisasikan program kerja sama. Dalam rangka peningkatan kualitas, baik untuk institusi, mahasiswa maupun lulusan.
“Kerja sama tidak hanya terbatas dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tetapi juga diperluas dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” sebutnya.
Prof. Yusuf menjabarkan, FTP sangat terbuka dalam hal ajakan kolaborasi dan kerjasama. Apalagi untuk penguatan potensi lokal.
“Karena sesuai dengan visi misi kita di FTP UB yang berbasis edukasi, kita juga mendampingi pelaku UMKM, untuk memperoleh sertifikasi GMP. Fungsinya untuk memperketat standar atas produk yang ada di pasaran,” tegasnya.
Sesuai arahan Rektor Universitas Brawijaya, lanjut Prof. Yusuf, kerja sama antara FTP UB dengan siapapun, termasuk PT Sriboga, tidak hanya sebatas penandatanganan MoU saja. Namun, bisa bekerja sama lebih melalui penyusunan kurikulum, pelatihan bersama hingga proyek bersama karena kita juga mempunyai laboratorium dan lainnya.
“Sehingga diharapkan melalui kerja sama ini, FTP UB mampu membangun link and match dengan industri. Agar dapat mendukung kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), magang industri, kuliah kerja lapangan, riset dan bisnis bersama.”
“Pada akhirnya, link and match ini bertujuan untuk mengembangkan kapabilitas sumber daya manusia yang lebih unggul dan kompetitif. Kita menciptakan SDM lulusan yang sesuai kebutuhan industri dan kita ajak DUDI untuk mengembangkan kualitas dan mutu yang terbaik,” tandasnya. (M. Abd Rahman Rozzi)