
STRIKER: Dedik Setiawan bakal menjadi andalan Arema FC saat menjamu Persik. Itu setelah striker asing Arema FC terancam tidak bisa tampil. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Dua laga perdana di putaran kedua, dilalui cukup apik oleh Arema FC. Mulai dari menang lawan Dewa United, 2-1. Dan imbang, 2-2, lawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Ternyata selain belum terkalahkan di putaran kedua Liga 1 musim 2023/2024, pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, memiliki banyak catatan di dua laga tersebut.
Hasil evaluasi itulah yang menjadi dasar pembenahan Arema FC. Terutama untuk menghadapi pekan ke-20, ketika menjamu Persik Kediri. Agar kelemahan yang muncul di dua laga itu, tidak terulang kembali.
Salah satu catatannya adalah, pemain Arema FC dituntut lebih cermat ambil keputusan di kotak penalti lawan. Terutama sekali untuk barisan penyerang Singo Edan.
Apalagi pengambilan keputusan ini, menjadi salah satu penentu Arema bisa mencetak berapa gol. Andai tepat mengambil keputusan, jumlah gol Arema ke gawang Persib saat itu, bisa lebih dari dua gol.
“Beberapa di antara pemain, tidak mengambil keputusan yang tepat ketika harus melakukannya di sepertiga akhir lapangan,” kata Fernando Valente.
Wajar jika pelatih asal Portugal ini, memberikan penekanan kepada Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan, untuk selalu bisa mengambil keputusan yang cermat.
Lebih dikhususnya lagi untuk pemain-pemain muda milik Singo Edan. Mereka harus bisa mengambil keputusan cepat. Sebab dengan diturunkannya di laga-laga penting itu, membuat mereka semakin banyak pengalaman.
Pelatih berusia 64 tahun itu juga menilai, pengambilan keputusan ini bisa saja dipengaruhi oleh faktor kematangan mentalitas pemainnya. Itu karena Arema FC memiliki pemain-pemain yang usianya masih muda.
“Terkadang, tak mudah bagi para pemain kami yang masih muda, untuk mengambil keputusan tepat. Tapi, hal itu akan menjadi pengalaman berharga bagi mereka,” tandasnya.
Sayangnya dalam kondisi tersebut, barisan depan Arema FC dalam kondisi tereduksi. Striker andalan, Gustavo Almeida dos Santos, dipinjamkan ke Persija Jakarta.
Sedangkan striker asing pengganti, hingga saat ini masih belum juga bergabung dengan tim yang sudah berada di Bali.
Lebih di perparah lagi, satu-satunya pemain asing yang bisa diposisikan sebagai striker, Charles Lokoli Ngoy, saat ini dalam kondisi cedera.
Sekalipun pemain yang biasanya di posisikan sebagai penyerang sayap ini, ikut dibawa bersama 21 pemain lainnya ke Bali, namun belum ada jaminan striker berpaspor Australia itu bisa diturunkan.
Sementara untuk bisa merealisasikan ide-idenya, yakni dengan menempatkan pemain yang punya insting mencetak gol. Ditambah dengan cepat mengambil keputusan saat berada di kotak penalti, masih belum kesampaian.
Fernando Valente memang mencari sosok penyerang yang bisa menjadi predator di kotak penalti lawan. Sosok itu diharapkan bisa menggantikan tugas Gustavo Almeida.
Diharapkan pemain yang diinginkan itu ada pada Gilbert Alvares. Striker asal Bolivia, yang konon sudah lolos medical test, tinggal diresmikan saja oleh Arema FC.
“Kami memerlukan dia. Saya rasa, dia bisa bantu kami. Saya berharap dia juga bisa bermain sesuai dengan yang kita harapkan,” tegasnya soal striker anyar Arema FC.
Apalagi pelatih berlisensi UEFA Pro itu, tidak ingin membuang peluang untuk segera lepas dari zona degradasi.
Caranya adalah dengan memenangkan pertandingan yang akan berlangsung pada Senin (27/11/2023) sore di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. (*/ Ra Indrata)