Malang Post – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat, M.M., turun langsung bersihkan sampah dan sendimen. Di sepanjang Kali Bebek, di kawasan RW 8 Bunulrejo dan beberapa RW lainnya di Bunulrejo, Blimbing, Minggu (15/10/2023).
“Bersih-bersih sampah dan sendimen sungai di sini, pastinya tidak sendiri. Ada sekitar 250 personel gabungan yang terlibat. Mulai dari DPUPRPKP, DLH, BPBD, kader lingkungan dan elemen masyarakat lainnya. Termasuk warga Bunulrejo setempat,” jelas Pj Wali Kota Wahyu.
Dikemukakan Wahyu, sampah yang mendominasi di sungai ini, kebanyakan pembuangan dari material bangunan. Bahkan bekas closet pun ada di dalamnya. Termasuk sampah rumah tangga yang juga banyak.
“Kami berpikir, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kenyamanan lingkungan, kurang begitu tereduksi. Buktinya, banyak tumpukan sampah terdapat di sungai Bunulrejo ini,” ungkapnya.
Jika kondisi sungai tidak segera dilakukan pengerukan, katanya, persoalan banjir yang sempat viral beberapa waktu lalu, bakal terulang lagi.
Untuk itu, bersama warga masyarakat setempat. Didukung dengan banyak elemen masyarakat lainnya. Minggu (15/10/2023) pagi ini, mereka melakukan pengerukan sampah dan sendimen di sungai sini. Menggunakan alat berat (becho mini), diperbantukan DPUPRPKP dan DLH serta tim BPBD. Sebab secara manual tidak memungkinkan, untuk mengangkat sampah dan sendimennya.
Bersih-bersih sampah dan sendimen sungai, kata Sekdakab Malang non aktif ini, diperkirakan sepanjang 300 sampai 400 meter. Harapannya, setelah dilakukan pengerukan dan diangkat sampahnya. Kesadaran dan pengawasan antar warga mesti diterapkan.
“Kalau bukan kita sendiri yang peduli di lingkungan sekitarnya. Sebab, yang merasakan dampaknya adalah warga di sekitarnya itu sendiri. Untuk itu, kita saling menjaga dan meningkatkan kesadaran pentingnya kebersihan dan kenyamanan serta kesehatan lingkungan,” imbuhnya.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat foto bersama dengan beberapa elemen masyarakat, sebelum turun ke sungai Bunulrejo. (Foto : Iwan Irawan/Malang Post)
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharijanto menambahkan, upaya bersih-bersih sampah dan sendimen sungai. Bagian dari penanggulangan banjir atau genangan air di musim hujan. Aliran sungai di sini, merupakan saluran sekunder Mojolangu dan Purwantoro.
“Kami menilai kawasan di Bunulrejo ini rawan terdampak banjir. Karena kapasitasnya melebihi dimensi yang terukur. Belum lagi, ditambahi sampah dan sendimennya begitu menumpuk,” tambah Dandung, saat dampingi Pj Wali Kota Wahyu Hidayat di lokasi.
Disebutkan pula, sungai itu seharusnya mengalir dan bermuara ke laut. Tidak boleh ada material apapun di dalamnya. Mengalir secara normal dan lancar, sehingga tidak sampai terjadi genangan (banjir) air meluber ke perkampungan maupun ke jalanan.
“Namun faktanya yang terjadi, beraneka sampah didapati di sungai sini. Belum lagi, sendimennya cukup banyak ketika diangkat ke permukaan. Menandakan sungai di sini, alirannya menjadi terganggu dan terhambat,” sebut Dandung.
Mantan Kabid di Satpol PP ini mencontohkan, pengambilan atau pengangkatan sampah dan pengerukan sendimen di sungai kawasan Jalan Andalas Kasin, Klojen. Membutuhkan 80 sampai 90 dump truck, untuk mengangkutnya.
“Satu dump truck isinya sekitar empat kubik sampah dan sendimen, tinggal mengalikan berapa yang kita angkut ke TPA Supiturang Mulyorejo. Titik yang proyeksikan sebanyak 36 titik, tapi fakta di lapangan kian bertambah dan berkembang,” ujarnya.
Oleh karenanya, lanjut Dadung, pengerukan sampah dan sendimen dilakukan dari hilir dulu. Sementara, dari hulunya ada bekas longsoran rumah warga. Sejauh ini berdiri di sepadan sungai, tentunya butuh proses penyelesaian dan pengangkatan pula.
“Sungai di RW 8 Bunulrejo, juga berdampingan dengan kandang sapi milik warga. Harapannya, limbah kotorannya diprosesnya menjadi cair. Kita bersama tim Satgas terus berjuang menggalakkan Gerakan Angkat Sampah dan Sendimen (GASS) tiap harinya,” cetusnya.
Terpisah, Ketua RW 8 Kelurahan Bunulrejo, Eko Wahyudi menukaskan, kondisi sungai di sini pastinya penuh dengan tumpukan sampah. Diakui olehnya, kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan sangat kurang sekali .
“Kami mau melakukan bersih-bersih secara manual sepertinya tidak memungkinkan. Alhamdulillah, ada respon dari Pemkot Malang. Hari ini, kita bersih bareng-bareng bersama Bapak Pj Wali Kota Malang dan perangkat daerah terkait,” tukas Eko.
Disinggung jika terjadi hujan deras dan mengalami banjir. Eko menjawab, kondisi airnya bisa setinggi satu meter. Salah rumah milik warga akan terendam genangan air (banjir) setinggi dada manusia dewasa. Karena kondisinya butuh sudetan dari Pandanwangi dan Purwantoro.
“Utamanya di kawasan perbatasan, antara Sulfat Kelurahan Purwantoro dan Bunulrejo. Berada di RW 15 dan 16 Purwantoro dengan Bunulrejo. Kami berharap kepada OPD terkait melakukan sudetan dari hulu ke hilir secara berkelanjutan dan berkaitan. Sejauh ini sudetan yang dilakukan dari Purwantoro, masih berimbas ke Bunulrejo,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)