Malang Post – Puluhan desainer menampilkan hasil karyanya, beserta seorang peragawatinya. Mengikuti fashion show, di halaman rumah dinas Wali Kota Malang, Jalan Ijen nomor 2, Klojen. Diselenggarakan oleh Dekranasda Kota Malang, Minggu (9/07/2023).
Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji menjelaskan, bersama Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji, pihaknya sengaja membuka rumah dinas jabatan Wali Kota Malang ini. Untuk kepentingan publik, bertujuan mengakomodir aspirasi masyarakat setempat.
“Kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan bentuk lainnya. Sekaligus diselingi dengan fashion show bersama para desainer. Akan kita jadwalkan kembali, namun menyesuaikan dengan kegiatan kami di luar,” jelas Widayati Sutiaji.
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan pelayanan masyarakat hari ini, adalah yang kesekian kalinya. Selain memberikan pelayanan pemerintahan seperti Kesehatan, Adminduk, Perizinan, Pajak, Perbankan dan lainnya.
“Kami juga ingin menguatkan keberadaan UMKM, melalui fashion show. Komunitas dari Ibu-Ibu pensiunan dari BPJS Kesehatan. Agar mereka bisa tetap produktif. Alhamdulillah, tampilannya pun masih bagus dan tidak mengecewakan,” kata dia.
Mantan Kabid Kepemudaan Disporapar Kota Malang ini menyebutkan, tampilan fashion show saat ini. Pihaknya berkolaborasi dengan desainer muda. Asli warga Aremania, didukung oleh para pengrajin batik.
“Termasuk di dalamnya kita lihat bersama tadi, tampilan dari peragawatinya lumayan bagus. Tujuannya dari ini semua tidak lain adalah penguatan nilai UMKM,” sebut Widayati.
Sambungnya lagi, hasil dari karya desainer muda yang dilelang. Dibeli oleh Bank Jatim senilai Rp1,6 juta satu paket baju. Padahal persiapannya hanya tiga hari pelatihan dari desainer tersebut.
“Kalau boleh dikatakan, mereka ini sebetulnya bukan desainer sesungguhnya. Lebih tepatnya masih melakukan pelatihan. Tapi telah berani menampilkan hasil karyanya. Tentunya jika didukung lebih mantap lagi. Kami berkeyakinan mereka calon desainer lebih dahsyat lagi karya-karyanya,” puji istri dari orang nomor satu di Pemkot Malang.
Calon desainer ini, lanjut dia, harapannya terus bisa mengasah kemampuannya dalam berkarya dan lebih inovatif. Ke depannya, pihaknya akan mempromosikan ke ajang Indonesian Fashion Chamber (IFC).
“Sehingga harapan kami mereka calon desainer akan lebih terkenal lagi. Sekaligus memiliki pengalaman serta menambah khasanah ilmu tata busana lebih luas lagi,” lanjutnya.
Pada gebrakan awal bagi desainer pemula ini, terang dia, ada tiga orang desainer muda berkolaborasi membentuk satu kelompok. Ditargetkan bisa menghasilkan enam karya produksi busana.
“Yang bisa menghasilkan nilai seni model dan bisa berprestasi. Kelak di dunia fashion show banyak dilirik oleh banyak orang. Akhirnya, memberikan nilai kepuasan tersendiri bagi kita. Serta memudahkan menemukan branding bagi desainernya,” cetusnya.
Oleh karenanya, pelayanan publik semacam ini. Pihaknya akan terus mengupayakan penjadwalan kembali. Meski tidak sering kali digelar, karena kurang efektif. Kendati antusias masyarakat mengikuti program rumah dinas jabatan Wali Kota Malang untuk umum dibuka. Begitu besar dan luar biasa peminatnya.
“Terpenting goal-nya adalah masyarakat Kota Malang berimbas beberapa hal. Salah satunya tubuh sehat dengan berolahraga rutin. UMKM bisa terdorong lebih maju. Pelayanan masyarakat tetap terlayani dengan baik. Aspirasi masyarakat terakomodir dan terlayani,” pungkasnya.
Salah seorang desainer muda dari Sawojajar, Vania Hawali menyampaikan, tampilan yang diperagakan adalah berkonsep Hatala. Tidak lain pakaian yang bisa dipakai sehari-hari. Namun memiliki daya cipta dan kreatifitas serta motivasi yang tinggi.
“Kami selesaikan kurang dari dua hari untuk pembuatannya. Dan kami memiliki kesempatan berpartisipasi pada fashion show pagi ini, setelah mendapatkan info dari sosmed milik MCC. Kami mencoba berkarya dan berkreasi, bermaksud mengenalkan produk karya kami ke publik. Siapa tahu bisa berlanjut dan banyak dilirik orang,” ujarnya. (Iwan – Ra Indrata)