Malang Post – Sebanyak 7.500 bibit brokoli varietas Ludy F1, Green Magic dan Lucky bakal ditanam bertahan secara organik. Penanaman ribuan brokoli secara organik itu bertujuan untuk membangkitkan semangat pertanian hortikultura di Kota Batu.
Penanaman brokoli itu dilakukan di demplot, di lahan Batu Edu Park, Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji seluas 1.800 meter persegi. Ribuan brokoli itu ditanam secara organik dengan perlakuan elistor bioksaka dan eco enzyme. Dipilihnya brokoli untuk ditanam dengan jumlah yang cukup besar, karena brokoli memiliki nilai jual tinggi.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, penanaman ribuan brokoli itu merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan semangat perubahan di sektor pertanian hortikultura. Menurutnya, semangat perubahan ini perlu didukung, untuk lebih meningkatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor unggulan Kota Batu.
“Ini kami lakukan untuk membangkitkan semangat perubahan dalam sektor pertanian, khususnya hortikultura. Sebab sektor pertanian merupakan salah satu sektor unggulan Kota Batu,” tutur Aries, Minggu (11/6/2023).
Aries juga sangat yakin, potensi pemasaran brokoli organik sangat besar. Terutama untuk menyediakan kebutuhan hotel dan restoran. Potensi tersebut masih sangat terbuka dengan nilai jual yang tinggi.
Walaupun ada potensi besar dalam hal pemasaran brokoli. Dia mewanti-wanti untuk terus konsisten membangun pertanian organik. Meskipun merubah kebiasaan ke pertanian organik tidaklah mudah. Dimana membutuhkan cara kerja tidak instan, waktu yang lebih lama namun akan berdampak jangka panjang.
“Merubah kebiasaan petani menjadi petani organik memang tidak mudah. Karena diperlukan kesabaran dan membutuhkan cara kerja yang tidak instan,” tuturnya.
Untuk mengembangkan dan memaksimalkan pertanian organik itu. Pihaknya turut dibantu Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Alam Agro Indonesia. Dengan adanya bantuan itu, dia berharap P4S dapat mendampingi petani secara berkelanjutan. Sehingga petani dapat memahami dan pada akhirnya memilih pertanian organik.
“P4S Alam Agro Indonesia merupakan salah satu kelompok swadaya yang menggagas penanaman brokoli organik. Kami menyadari, untuk memajukan sektor pertanian, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Diperlukan sinergitas dan kolaborasi bersama lembaga swadaya, swasta dan juga instansi vertikal. Tujuannya agar petani lebih meningkatkan produktivitasnya dan hidup lebih sejahtera,” kata dia.
Lebih lanjut, Aries juga mengingatkan, pentingnya agar tetap fokus pada tiga sektor unggulan Kota Batu. Yakni pertanian, pariwisata dan UMKM. Jika fokus utama tersebut berjalan baik. Maka akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“Jadi saya pikir kami harus fokus pada tiga sektor unggulan ini. Yaitu pertanian, pariwisata dan UMKM. Sehingga akan berdampak langsung untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas Aries.
Ketua P4S Agro Alam Indonesia, Sulih Hari Setyawan menyampaikan, demplot yang dibuat kali ini menjadi percontohan dan rekomendasi bagi Gapoktan dan petani di Kota Batu, untuk mengembangkan pertanian dengan sistem organik. Hal tersebut sesuai dengan tujuan P4S, yakni melatih petani meningkatkan kapasitasnya dalam pertanian.
“Kami telah memiliki sertifikasi kelas madya. Selain itu kami juga sudah bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Gapoktan, BUMDes dan pihak lain. Guna membantu para petani mengaplikasikan metode baru,” tutupnya. (Ananto Wibowo)