Malang Post – Kuota pemain asing yang disyaratkan PT Liga Indonesia Baru (LIB), untuk kontestan Liga 1 musim 2023/2024 memang berubah. Dibandingkan musim 2022/2023 lalu.
Jika sebelumnya dibatasi untuk empat pemain asing. Perinciannya tiga dari negara bebas dan satu dari Asia. Musim ini menjadi maksimal enam pemain asing. Lima pemain boleh bebas dari negara mana saja. Hanya satu pemain yang harus berasal dari negara Asia Tenggara (ASEAN).
Arema FC sendiri, hingga Senin (6/6/2023) kemarin, sudah memproklamirkan diri memiliki lima pemain asing. Tiga diantaranya, sudah teken kontrak. Termasuk sudah bergabung dalam latihan bersama pemain Singo Edan lainnya.
Tiga pemain asing yang telah menandatangani kontrak, selama semusim bersama Arema FC ialah Gustavo Almeida, yang berposisi sebagai striker. Charles Lokolingoy berposisi sebagai winger dan second striker. Serta Diarra Ichaka berposisi sebagai bek tengah.
Dua nama lainnya, baru sebatas disebutkan oleh Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas. Tapi belum disodori dan teken kontrak. Serta belum merapat ke kandang singa.
Dalam waktu dekat, kabarnya akan datang Andre Zanga dari Kamerun. Pemain ini, diprediksikan bakal datang ke Malang pada 12 Juni 2023 mendatang.
“Tiketnya tanggal 12 Juni 2023, (Andre) Zanga ke sini. Jadi ditunggu saja,” kata Wiebie, kemarin.
Kemudian satu nama lainnya, adalah Ariel Lucero dari Argentina. Sebagai nama pemain asing ke lima, yang akan merapat ke Arema FC.
“Ya, kami masih menunggu satu pemain asing lagi. Dia sebagai gelandang serang. Namanya Ariel Lucero, dari Argentina,” jelas Wiebie.
Namun kapan Ariel Lucero bakal merapat, timeline-nya hanyalah ‘setelah Andre Zanga datang ke Malang’. Untuk waktu pastinya belum ada kejelasan.
Dengan lengkapnya pemain asing asal negara di luar Asia Tenggara, justru kali ini muncul pertanyaan dari kalangan penggemar bola di Malang Raya. Yakni menyangkut pemain asal ASEAN. Yang hingga kemarin, belum ada bocoran.
Manajer asli Malang itu hanya menyebut, Arema FC mendapatkan banyak tawaran pemain asing yang berasal dari negara ASEAN.
Diantaranya adalah pemain dari Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam sampai Myanmar. Serta beberapa negara ASEAN lainnya.
“Sebenarnya untuk kuota pemain dari Asia Tenggara, kami akan melihat kebutuhan,” jelasnya.
Sebelumnya, Wiebie mengaku juga pernah mendapatkan tawaran pemain kapten Timnas Myanmar, Aung Kaung Mann. Yang sebelumnya bermain di Liga 2 Thailand.
Akan tetapi, Wiebie memilih menyerahkan sepenuhnya kepada tim pelatih Arema FC, terkait dengan kebutuhan pemain asing.
Sementara Pelatih Arema FC, I Putu Gede Swisantoso, memilih tidak mau terburu-buru, untuk memenuhi slot pemain Asia Tenggara.
“Sepertinya pengaruh pemain dari ASEAN, tidak terlalu signifikan. Kecuali pemain itu berasal dari Asia,” katanya beberapa waktu lalu.
Alasannya, pelatih kelahiran Denpasar ini melihat, kualitas pemain ASEAN tidak terlalu jauh beda. Dibandingkan pemain-pemain lokal. Apalagi jika harganya terlalu mahal, justru tidak menjadi rasional.
Namun yang pasti, Putu Gede menyebut kalau pun nantinya akan mengambil pemain ASEAN, posisinya bukan di sektor penjaga gawang.
“Untuk kiper asing, tidak dulu. Kami menggunakan kiper lokal semua untuk musim ini,” tandas mantan pelatih PSMS Medan ini.
Untuk saat ini, Arema masih memiliki dua kiper lokal. Yakni Teguh Amiruddin dan Dicki Agung Setiawan, yang didatangkan dari Deltras Sidoarjo. Kemudian ada satu lagi, Adixi Lenzivio yang sempat membela Persija dan PSMS Medan. Namun sampai kemarin, statusnya masih trial. (*/ Ra Indrata)