
Malang Post – Polisi menangkap dua orang tersangka dalam kasus meledaknya petasan di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Sabtu, (11/3/2023) lalu. Dua tersangka yang ditangkap itu merupakan seorang kakak adik. Berinisial MM (29) dan HH (24) asal Probolinggo.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin menyatakan, selain mengamankan dua orang tersangka, dalam peristiwa yang merenggut satu korban jiwa itu. Pihaknya turut mengamankan 20 Kilogram alumunium powder mesh 325 yang digunakan sebagai campuran petasan.
“Selain mengamankan bubuk mercon. Kami juga mengamankan satu alat timbang, dua kantong plastik sentrotium nitrate dan dua kantong plastik serbuk booster klengkeng atau bahan petasan,” beber Oskar, Kamis, (30/3/2023).
Oskar juga menjelaskan, modus operandi kedua pelaku tersebut, dengan melakukan jual beli bahan peledak atau bahan petasan lewat aplikasi online Tokopedia dan Shopee.
Penangkapan dua orang tersangka itu merupakan hasil pengembangan, sesuai hasil dari olah TKP yang telah dilaksanakan oleh Satreskrim Polres Batu dan dukung hasil labfor dan tim penjinak bom.
“Kami kembangkan susuai barang bukti yang ditemukan di TKP. Barang bukti itu berupa satu unit handphone. Lalu kami kembangkan dari hasil pembelian barang secara online. Kemudian mengarah ke suatu tempat di Probolinggo,” beber Kapolres Oskar.
Setelah melakukan penelusuran tersebut, pihaknya berhasil melakukan penangkapan dan mengamankan dua orang tersangka. Kedua tersangka terduga penjual bahan baku petasan itu ditangkap langsung di daerahnya.
Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Yussi Purwanto menambahkan, tersangka menjual bahan petasan tersebut secara terpisah. Sebagai bahan petasan ada yang sudah dirakit di Probolinggo dan sebagian juga ada yang dirakit di Kasembon.
“Nah mungkin yang dirakit di Kasembon itu ada kesalahan dan kemudian meledak. Korban tewas ini belajar merakit petasan dari YouTube. Selain itu kami juga menemukan buku catatan cara merakit petasan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yussi juga menyampaikan, untuk korban tewas karena petasan di Kasembon. Sudah merakit petasan selama tiga tahun terakhir ini. Dia hanya merakit petasan saat menjelang bulan Ramadan saja.
“Untuk kedua tersangka yang ditangkap itu sehari-hari bekerja sebagai swasta. Kedua tersangka itu berstatus kakak beradik. Dia merupakan pedagang bahan baku mercon musiman. Berjualan bahan baku mercon saat jelang bulan Ramadan saja,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang tersangka, MM menyampaikan, jika pihaknya hanya menjual bahan baku petasan mentah. Dirinya tidak pernah menjual petasan jadi. Dia juga mengaku sudah berjualan bahan baku petasan selama satu tahun terakhir ini.
“Saya jualan bahan baku petasan ini ketika jelang lebaran saja. Jika tidak dalam musim lebaran saya tidak jual. Saya jualan sama adek. Bahan baku petasan itu saya dapatkan dari salah satu perusahaan. Tidak dibeli di Probolinggo,” ujar dia. (Ananto Wibowo)