Malang Post – Penyalahgunaan narkoba pada remaja kini semakin meningkat. Bahayanya, penggunaan narkoba pada remaja dapat memicu kecanduan di usia muda. Bagaimana tanda anak menggunakan narkoba dan cara rehabilitasi narkoba yang benar? Simak ulasannya di sini.
Apa alasan remaja menggunakan narkoba?
Dilansir dari U.S. National Library of Medicine, ada beberapa alasan seseorang menggunakan narkoba di usia remaja, antara lain sebagai berikut.
- Ingin berbaur dengan teman-temannya
Dilansir dari Drug Abuse, kebanyakan remaja penyalahgunaan narkoba karena dipengaruhi oleh teman bergaulnya. Bila teman-temannya menggunakan narkoba, ia juga merasa perlu menggunakan agar diterima di lingkungan pertemanan.
- Ingin lari dari masalah
Narkoba memang memberikan efek menyenangkan saat menggunakannya. Meskipun hal itu hanya berlangsung sesaat, efek fly tersebut membuat anak ingin terus mencobanya. Remaja yang memiliki masalah keluarga (broken home), masalah akademik, atau mengalami kejadian traumatis lebih berisiko menjadikan narkoba sebagai pelarian atas stres yang anak alami.
- Memiliki masalah mental
Beberapa anak yang mengalami gangguan kecemasan, depresi, atau ADHD lebih berisiko menyalahgunakan narkoba di usia remaja. Hal ini bertujuan untuk mengatasi masalah mental yang ia alami.
- Ingin lebih baik dalam bidang olahraga
Beberapa remaja menggunakan narkoba yang bersifat stimulan untuk meningkatkan kemampuannya dalam berolahraga.
- Ingin coba-coba
Hanya karena penasaran dan ingin mencoba, banyak remaja akhirnya terjebak dalam penyalahgunaan narkoba.
Apalagi bila ia selalu mendengar cerita dari teman-temannya tentang betapa nikmatnya menggunakan obat-obatan tersebut, keinginannya untuk mencoba barang terlarang ini bisa semakin kuat.
- Memiliki riwayat penggunaan narkoba dalam keluarga
Bukan hanya dari lingkungan pertemanan, anak menyalahgunakan narkoba bisa saja terpengaruh oleh keluarganya sendiri. Anak yang memiliki anggota keluarga yang menggunakan narkoba dapat lebih berisiko terjebak pada hal serupa. Ia mungkin menganggap itu sesuatu yang wajar dalam keluarga.
Apa efek penyalahgunaan narkoba pada remaja?
Alasan-alasan yang disebutkan di atas bukanlah pembenaran untuk menggunakan narkoba di usia remaja. Ini karena efek yang ditimbulkannya jauh lebih buruk daripada kenikmatan sesaat yang dirasakan. Berikut efek negatif yang berisiko dihadapi.
- Lebih mudah ketergantungan
Sebenarnya di usia berapapun Anda menggunakan narkoba, hal itu tetap menyebabkan ketergantungan.
Namun, melansir National Institute on Drug Abuse, seseorang akan lebih mudah mengalami ketergantungan obat-obatan terlarang bila sudah mencobanya di usia remaja.
- Mempengaruhi perkembangan remaja
Masa muda adalah masa seseorang mengembangkan diri. Di usia ini anak mempelajari banyak hal, seperti akademik, keterampilan, dan kemampuan sosial. Menyibukkan diri pada narkoba dapat membuat anak mengalami efek ketergantungan. Alhasil, usia muda anak yang sangat berharga untuk masa depannya terancam hancur.
- Berisiko seks bebas
Penyalahgunaan narkoba sangat erat kaitannya dengan dunia seks bebas. Saat berada di bawah pengaruh obat-obatan, anak dapat berbuat apa saja termasuk berhubungan intim. Hal ini menyebabkan ia berisiko terkena penyakit menular seksual atau bahkan kehamilan di usia remaja.
- Merusak mental anak
Penyalahgunaan narkoba dapat merusak otak dan mental remaja. Selain membuatnya kecanduan, ia berisiko mengalami depresi dan gangguan kecemasan (anxiety)
- Berisiko terhadap kecelakaan lalu lintas
Saat berada di bawah pengaruh obat-obatan, anak akan sulit menyeimbangkan tubuh dan mengontrol gerakan.
Bila mengendarai kendaraan, ia akan berisiko mengalami kecelakaan. Bila berjalan kaki, ia berisiko tertabrak karena tidak berhati-hati.
6. Tidak berprestasi di sekolah
Penggunaan obat-obatan terlarang dapat merusak otak anak. Hal ini dapat mengganggu aktivitas belajarnya sehingga membuat ia tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik.
Apa tanda-tanda remaja mulai menggunakan narkoba?
Ada beberapa hal yang menandakan seseorang menggunakan narkoba. Dikutip dari Mayo Clinic, waspadailah tanda-tanda berikut pada anak.
- Perubahan secara tiba-tiba atau ekstrem dalam berteman.
- Jam tidur yang tidak teratur.
- Perubahan pola makan, penampilan fisik, koordinasi, atau kinerjanya di sekolah.
- Menjadi tidak bertanggung jawab, memiliki penilaian yang buruk, dan terlihat tidak bersemangat.
- Melawan peraturan atau menjauhi keluarga.
- Di kamar anak terdapat kotak obat atau perlengkapan obat-obatan, meskipun ia sedang tidak sakit.
Bagaimana mencegah agar anak tidak terjebak narkoba?
Menurut BNN, penggunaan narkoba di usia remaja mengalami peningkatan di tahun 2019. Maraknya narkoba di lingkungan pergaulan anak bisa jadi lebih parah dari dugaan Anda.
Mengutip National Health Service, lakukanlah beberapa upaya berikut untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak Anda.
- Hadapi anak dalam keadaan tenang.
Saat mengetahui anak diam-diam mencoba narkoba, reaksi Anda mungkin akan marah atau panik. Hal itu sangatlah wajar.
Namun, sebaiknya hindari menghadapi anak saat berada dalam kondisi tersebut. Tenangkanlah diri Anda lebih dulu, lalu mulailah membahas hal tersebut bersama anak.
- Tingkatkan pengetahuan Anda tentang narkoba
Anak bisa jadi lebih banyak tahu tentang narkoba daripada Anda sendiri. Hal ini dapat membuatnya menganggap Anda tidak tahu apa-apa tentang obat-obatan tersebut.
Oleh sebab itu, sebelum menjelaskannya pada anak, pelajari dulu tentang jenis-jenis narkoba, bagaimana efek narkoba pada tubuh, dan pola pengedarannya di kalangan remaja.
Dengan pengetahuan yang mendalam, anak akan semakin percaya pada nasehat yang Anda sampaikan untuk menjauhi narkoba.
- Bersikap tegas pada aturan
Anak perlu tahu bahwa Anda sangat menentang narkoba. Selalu sampaikan dengan tegas bahwa Anda sangat membenci orang yang menggunakan obat-obatan tersebut.
Pastikan ia memahami prinsip Anda tersebut. Dengan begitu, anak akan berusaha menjauhi ketika bertemu dengan hal-hal yang mencurigakan.
- Kenali teman-teman anak
Agar terhindar dari narkoba, pastikan Anda menjaga pergaulan anak dan mengenali dengan siapa ia berteman, baik itu teman-teman sekolah, tetangga, atau bahkan teman di dunia maya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kebanyakan remaja terjebak narkoba karena salah pergaulan.
- Sampaikan bahwa Anda selalu ada untuknya
Mencegah agar anak tidak terjebak narkoba di usia remaja tentunya merupakan cara terbaik. Namun, bila sudah terlanjur, pastikan Anda tetap ada untuknya. Bukan dengan membenarkan dan menuruti tindakannya, tetapi mendampinginya agar terbebas dari jeratan narkoba.
Lakukanlah berbagai upaya untuk menyeretnya keluar dari dunia tersebut. Berikan pendampingan khusus dan masukkan ia ke pusat rehabilitasi narkoba bila perlu.
Rehabilitasi Solusi Pecandu Narkoba untuk Sehat Kembali
Jika anak telah menjadi pecandu narkoba, hal yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan rehabilitasi. Rehabilitasi narkoba adalah cara untuk memulihkan pengguna agar terbebas dari narkoba. Memang proses rehabilitasi ini memerlukan waktu yang tidak sebentar. Terlebih jika pasien tersebut telah kecanduan narkoba dalam waktu lama.
Rehabilitasi narkoba bagi pengguna dan pecandu narkoba bukan hanya tugas pemerintah semata. Perlu sinergitas dengan elemen masyarakat dalam menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba. Salah satu elemen masyarakat yang fokus menangani rehabilitasi narkoba bagi pengguna adalah Ashefa Griya Pusaka
Ashefa Griya Pusaka merupakan pusat rehabilitasi narkoba swasta, terdepan, dan terpercaya. Ada dua program yang terus dilakukan bagi para pecandu narkoba, yakni rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.(*)