
Gedung Fakultas Teknologi Pertanian UB.
Malang Post — Kemenpan-RB RI menetapkan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) lolos dalam Zona Integritas atau sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Dekan FTP Prof Dr Imam Santoso MP, menjelaskan proses penetapan dilalui cukup panjang. Mulai penunjukkan FTP sebagai wakil UB, karena dianggap layak. Hingga penilaian di tingkat Kemdikbudristek.

“Jadi prosesnya panjang, mulai dari UB menentukan FTP untuk diajukan percontohan fakultas ber-Zona Integritas. Karena reputasi dari sisi prestasi dan tata kelola yang baik.
Kemudian di tingkat Kemdikbudristek. FTP mengikuti berbagai proses sangat baik, secara administratif dan evaluasi bersama sekian perguruan tinggi. Dari Kemdikbudristek perguruan tinggi terpilih diajukan ke Kemenpan-RB dievaluasi dan di tim itu menentukan PT mana yang layak diajukan,” Prof Imam menjelaskan.
Dari penentuan di tingkat Kemenpan-RB tersebut, akhirnya dipilih instansi pendidikan ber-Zona Integritas. Yaitu dua dari Politeknik dan lima Perguruan Tinggi salah satunya UB.
Imam mengaku prestasi ini patut dibanggakan. Karena baru tahun ini KemenpanRB menentukan Zona Integritas dari perguruan tinggi.

Dalam mempersiapkan diri sebagai fakultas percontohan dari UB. Berbagai langkah juga telah dilakukan FTP. Seperti membentuk tim kerja WBK dan WBBM serta monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunannya.
Pembangunan zona integritas ini, nantinya tidak hanya dilakukan di unit fakultas saja. Melainkan juga akan diterapkan di seluruh unit kerja baik badan usaha ataupun yang lain di lingkup Brawijaya.
Di tahun 2021 ini, ada sebanyak 4.402 unit kerja yang diusulkan menjaei WBK dan WBBM. Dari jumlah tersebut, Kemenpan-RB RI menetapkan 486 unit kerja berstatus WBK dan 72 unit kerja ditetapkan WBBM.
Sementara dari perguruan tinggi lima unit kerja yang ditetapkan WBK yaitu Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. (yan)