Malang Post – Tiga hari ini menjadi hari-hari paling genting di Kota Batu. Bagaimana tidak. Peningkatan kasus covid-19 melonjak tajam. Jika biasanya hanya naik sekitar 5 orang per hari, kini bisa tembus 26 orang per hari.
Rinciannya, peningkatan kasus di kota yang hanya memiliki tiga kecamatan itu, naik sebanyak 26 orang Sabtu (3/7/2021), 23 orang Minggu (4/7/2021) dan 22 orang Senin (5/7/2021). Jika dihitung komulatif, di Kota Batu tembus 1734 orang dengan angka kesembuhan 1483 orang dan kematian sebanyak 151 orang.
Jubir Satgas Covid-19 Kota Batu, Onny Ardianto mengatakan. Berdasarkan data saat ini, ada 100 pasien berada di shelter Kota Batu, 12 pasien di ICU RS rujukan dan 95 pasien di tempat isolasi RS rujukan. Jika ditotal keseluruhan, maka saat ini ada 207 pasien yang sedang menjalani perawatan.
“Dari 207 pasien yang menjalani perawatan itu, 88 orang diantaranya adalah ASN. Rinciannya 69 nakes dan 19 ASN terkonfirmasi positif. Nakes yang terpapar, tersebar di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan rumah sakit Kota Batu,” ujar Onny, Senin (5/7/2021).
Paling menghawatirkan, dari jumlah bed ICU, sebanyak 12 tempat tidur dan jumlah bed isolasi 95 tempat tidur di RS rujukan, saat ini terisi penuh. Untuk ketersediaan tempat isolasi di shelter Kota Batu, saat ini telah terisi 100 tempat tidur dari 156 tempat tidur yang disediakan.
“RS rujukan di Kota Batu, ada empat. RS Karsa Husada, RS Bhayangkara Hasta Brata, RS Baptis dan RS dr Etty Asharto. Semuanya terisi penuh,” beber Onny.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, penambahan jumlah kasus baru di Kota Batu, sebagian berasal dari kontak erat keluarga pasien terkonfirmasi. Sementara itu, ditinjau dari indikator ketersediaan layanan kesehatan bagi pasien covid, Kota Batu masuk zona merah atau resiko tinggi.
Karena hari ini BOR tempat tidur ICU dan Isolasi telah terisi 100 persen. Itu berarti sudah tidak ada lagi tempat tidur untuk menampung pasien terkonfirmasi positif. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan RS rujukan covid agar menambah tempat tidur ICU dan isolasi. Selain itu, pihaknya juga intens berkoordinasi dengan Pemprov Jatim. Untuk membuka RS darurat dan RS lapangan.
Jika disetujui, pihaknya berencana menambah shelter di Hotel Mutiara Baru dan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kerja (PPPPTK) Kota Batu.
“Saat ini masih dalam tahap kajian. Sedangkan untuk RS lapangan akan dilihat terlebih dulu perkembangan persebaran di Kota Batu,” katanya.
Lebih lanjut, meski kondisi sedang genting, Kota Batu masih bisa bernafas lega. Lantaran ketersediaan obat, oksigen, alat kesehatan dan saranan prasarana penunjang lain baik di RS rujukan maupun puskesmas masih sangat memadai.
“Untuk saat ini pasokan obat, oksigen, alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 di Kota Batu masih terpenuhi,” tandasnya. (yan)