AMEG – Dua hari menjelang perayaan Paskah, Gereja Paroki Gembala Baik di Jalan Ridwan, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, telah mempersipakna diri mulai dari pemasangan tenda, penataan kursi serta penyiapan fasilitas protokol kesehatan (prokes) antisipasi penyebaran Covid-19.
Ketua Seksi Keluarga Gereja Gembala Baik, Paulus Sujoko menerangkan, menjelang perayaan Paskah pada umumnya ada beberapa rangkaian. Seperti Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan Minggu Paskah. Ia mengungkapkan, tema Paskah pada tahun ini adalah ‘Semakin Beriman Semakin Solider’.
Sedang untuk peningkatan keamanan, mulai Jumat (2/4) hingga Minggu (4/4) jalan di area Gereja Gembala Baik dilakukan sterilisasi. “Ini bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan,” ujar Paulus Sujoko kepada DI’s Way Malang Post, kemarin.
Lebih lanjut, Paulus menyampaikan, untuk kapasitas gereja juga akan dibatasi. Dalam setiap kegiatan misa maksimal umat dibatasi 500 orang. Ia mengungkapkan, jika dalam situasi normal, ruang gereja bagian dalam bisa menampung 600 umat. Karena saat ini masih dalam situasi pandemi maka hanya bisa menampung 267 orang.
“Jika di dalam gereja hanya bisa menampung 267 orang. Maka sisa jamaah yang beribadah akan ditempatkan di teras maupun halaman gereja,” terang dia.
Karena itu, pihaknya memasang tenda, kemudian penataan kursi di gereja. Namun untuk kapasitas kursi juga dibatasi. Jika dalam kondisi normal satu kursi dapat diduduki delapan orang, maka saat ini hanya bisa diduduki empat orang.
Selain itu, pihaknya juga menyarankan bagi umat Katolik untuk menjalankan perayaan Paskah di rumah saja. Karena nanti ketika ada kegiatan misa juga akan disiarkan secara live streaming melalui akun YouTube. Diketahui, di Kota Batu saat ini terdapat 3.000 umat Katolik. Karena itu, pihaknya telah mensosialisasikan untuk anak yang berumur 4 tahun ke bawah dan lansia dianjurkan untuk tidak datang ke gereja.
“Selain itu, pemangkasan kegiatan beribadah juga kami lakukan. Contohnya seperti khutbah, jika situasi normal bisa sampai 30 menit. Namun, ketika situasinya masih pandemi seperti sekarang dipangkas menjadi 10 menit,” ujarnya.
Sedangkan jika dalam kondisi normal nyanyian biasanya hingga lima lagu kini menjadi tiga lagu. Kalau misa harian yang biasanya 1,5 jam totalnya, kini durasinya menjadi 30 menit.
Sementara Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, berharap kegiatan ibadah Jumat Agung menjelang Hari Raya Paskah di Kota Malang dan seluruh wilayah Jatim bisa berjalan dengan aman dan lancar tanpa ada kendala ataupun gangguan yang terjadi. “Mudah-mudahan semua berjalan aman, penuh kebersahajaan, kedamaian, dan penuh penghormatan antara satu dengan lainnya,” kata Khofifah saat berkunjung ke Gereja Katedral St Perawan Maria Gunung Karmel Jalan Ijen, Kota Malang, kemarin.
Uskup Malang, Mgr. Prof. Dr Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm mengatakan, kunjungan Gubernur bersama Forkopimda Jatim itu memberikan semangat yang cukup sangat berarti. Terutama usai terjadinya dua aksi teror di depan Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri.
Ia berharap, pelaksanaan ibadah bisa berjalan dengan aman dan lancar. “Atas nama umat Katolik Keuskupan Malang, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan yang sungguh membesarkan hati kami umat Katolik. Apalagi dengan adanya peristiwa di Makassar, kami merasa sangat dilindungi, penjagaan diperketat sehingga umat merasa aman,” kata Pidyarto.