Malang – Dua hasil minor, tak sesuai ekspektasi dicapai Arena FC, dalam dua pertandingan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 Grup A, di Stadion Manahan, Solo. Meski peluang tim yang dibesut pelatih caretaker Kuncoro, didampingi dua asisten pelatih Singgih Pitono dan Siswantoro itu, belum tertutup sama sekali. Untuk melaju ke babak perempatfinal.
Berkuatan 24 pemain, masing-masing 22 pemain lokal dan dua legiun asing asal Brasil, Caio Ruan Lino de Freitas dan Bruno Smith Nogueira Camargo, nyatanya masih keteteran menghadapi dua lawan pertamanya.
Problem terbesar adalah stamina fisik. Yang tak cukup kuat bermain penuh 90 menit dan belum ada chemistry lini per lini.
”Dua kali saya melihat penampilan Arema FC. Baik ketika melawan Persikabo 1973, maupun ketika saya sebagai komentaror TV pada laga melawan Barito Putera. Tim sekaliber Arema, justru masih banyak ada catatan pembenahan untuk tim ini. Arema sangat membutuhan center back asing, yang jauh lebih lebih kokoh. Saya tidak melihat itu pada diri Caio Ruan. Dia masih kurang kokoh dan berat untuk berlari,” tegas Kusnaeni.
Meski agresivitas Arema relatif bagus, akan tetapi lini pertahanan tim Singo Edan, terutama sektor kanan dan tengahnya, masih terlalu mudahnya ditembus lawan. Tiga gol yang dicetak pemain-pemain lawan, yakni Ahmad Nufiandani (Persikabo 1973) dan Alif Jaelani serta Beni Oktovianto (Barito Putera).
”Catatan juga untuk Arema jika ingin jauh lebih bagus di Liga 1 2021 nanti. Belum ada pemain yang bisa berperan sebagai pengatur serangan. Yang dominan dan daya jelajahnya tinggi. Bruno Smith kualitasnya tidak istimewa. Arema juga butuh striker asing yang produktif. Sebab Hari Yudo dan Dedik Setiawan, tipikalnya bukan striker haus gol. Mereka cukup bagus mendobrak. Tapi kurang tajam dalam penyelesaian akhir,” imbuh pria asal Solo yang kerab disapa Bung Kus tersebut.
Arema pada laga pertama Minggu, 21 Maret 2021, dipaksa bermain imbang 1-1 oleh Persikabo 1973. Sempat tertinggal 0-1 lewat gol Ahmad Nufiandani menit 11, Arema tertolong oleh gol ‘unik’ lewat rebound kepala Dendi Santoso menit 81.
Sedangkan pada laga kedua, Kamis (25/3) takluk 1-2 di tangan Barito Putera. Yang dominan menurunkan pemain-pemain muda belia jebolan Timnas Indonesia U-19. Tertinggal mudah 0-2 melalui gol-gol Alif Jaelani pada menit ke-10 dan gol Beni Oktovianto menit ke-23.
Sebelum gol Feby Eka Putra, pada menit ke-53, mampu memperkecil defisit gol 1-2. Arema seharusnya bisa meraih satu poin alias hasil imbang 2-2. Namun kiper muda Muhammad Riyandi, berhasil membaca arah bola. Sekaligus memblok tendangan sang eksekutor penalti Bruno Smith.
”Lawan Persikabo 1973 dan Barito Putera menurut saya, lini belakang Arema kurang koordinasi dan tidak ada chemistry. Mereka belum klik atau belum tune in satu sama lain. Taktik pelatih sudah bagus, tapi ya itu, lini belakang jadi titik lemah tim yang masih ada. Kebobolan tiga gol, terlihat mental masih down, terutama lini belakang dan kiper,” tandas mantan center back Arema era 2004-2006 asal Brasil, Claudio Barcellos de Jesus.
JIka ingin lolos ke fase perempatfinal Piala Manpora 2021, tak ada pilihan bagi tim Singo Edan, kecuali minimal mampu mengunguli lawan beratnya, PSIS Semarang minimal 2-0. Jika seri apalagi kalah, maka skuat Arema harus pulang lebih awal ke Malang, alias tersingkir.
Arema akan lolos, jika mampu melibas PSIS minimal 2-0. Sebab penyisihan grup pada Piala Menpora 2021, yang menggunakan sistem round-robin atau setengah kompetisi, tak ditentukan oleh head to head antar tim. Namun penentuan kelolosan menggunakan total poin lantas selisih gol jika ada poin sama.
Jika Arema menang 2-0 atas PSIS, maka klasemen akhir Grup A, Arema peringkat pertama. Meraih poin 4 dan selisih gol 4-3, sekaligus lolos ke perempatfinal. Sebaliknya PSIS juga raup poin 4 namun selesih gol kalah 6-6. Lolos tidaknya PSIS, sangat ditentukan hasil laga antara Barito Putera versus Persikabo 1973.
”Kalau saya lihat, Arema masih membutuhkan tambahan satu stiker asing. Entah dari Asia atau non-Asia. Juga tambahan satu gelandang asing Asia atau asing non-Asia. Secara umum tim Arema sudah bagus, karena banyak pemain muda. Tapi belum ada chemistry saja,” imbuh Claudio de Jesus yang berdomisili di kawasan Tlogomas, Malang tersebut. (act/rdt)
Komposisi Arema FC
Minggu, 21 Maret 2021
Arema FC vs TIRA-Persikabo 1-1
Arema FC 4-4-2 : Teguh Amiruddin (pg), Muhammad Roby/Caio Ruan Lino de Freitas, Bagas Adi Nugroho, Hanif Abdurrauf Sjahbandi, Johan Ahmad Alfarizi ©, Rizky Dwi Febrianto/Mochammad Sandy Ferizal, Jayus Hariono, Feby Eka Putra/Bruno Smith Nogueira Camargo, Dendi Santoso, Kushedya Hari Yudo/Didik Aryanto, Dedik Setiawan
Kamis, 25 Maret 2021
Barito Putera vs Arema FC 2-1
Arema FC 4-4-2 : Teguh Amiruddin (pg), Muhammad Roby/Caio Ruan Lino de Freitas, Bagas Adi Nugroho, Hanif Abdurrauf Sjahbandi, Johan Ahmad Alfarizi ©, Rizky Dwi Febrianto/Mochammad Sandy Ferizal, Jayus Hariono, Feby Eka Putra/Bruno Smith Nogueira Camargo, Dendi Santoso, Kushedya Hari Yudo/Didik Aryanto, Dedik Setiawan
Hasil pertandingan
25/03/2021 Barito Putera vs Arema FC 2-1 (Grup A)
25/03/2021 TIRA-Persikabo vs PSIS Semarang 1-3 (Grup A)
24/03/2021 Persiraja Banda Aceh vs Persita Tangerang 3-1 (Grup D)
24/03/2021 Persib Bandung vs Bali United 1-1 (Grup D)
23/03/2021 Persebaya Surabaya vs Persik Kediri 2-1 (Grup C)
23/03/2021 Madura United vs PSS Sleman 2-1 (Grup C)
22/03/2021 Bhayangkara-Solo FC vs Borneo FC 1-0 (Grup B)
22/03/2021 Persija Jakarta vs PSM Makassar 0-2 (Grup B)
21/03/2021 Arema FC vs TIRA-Persikabo 1-1 (Grup A)
21/03/2021 PSIS Semarang vs Barito Putera 3-3 (Grup A)