Malang – Universitas Brawijaya (UB) melakukan vaksinasi covid-19 kepada 5.000 karyawannya. Penerima vaksin terdiri dari dosen, tenaga kependidikan serta pensiunan di lingkungan UB.
Vaksinasi dilaksanakan selama sepekan, yaitu 9-16 Maret 2021. Terpusat di gedung Samantha Krida. Ketua Pelaksana Vaksin Covid-19 UB, dr Muhammad Anshory Sp.PD menyampaikan jika pemberian vaksinasi ini dilakukan berdasarkan skema pemerintah.
Tahap pertama untuk tenaga kesehatan sudah dilakukan. Sekarang ini tahap kedua yang mencakup ASN dan Pelayan Publik, termasuk guru, dosen dan tenaga pendidikan.
Selama seminggu, sivitas akademika akan dibagi dalam beberapa kelompok. Sesi waktu dibedakan, untuk menghindari kerumunan massa.
Sebelum menerima vaksin juga dilakukan screening. Berupa pengukuran tekanan darah dan suhu tubuh serta mengisi beberapa pertanyaan terkait kondisi kesehatan saat ini.
“Sementara ini yang belum boleh divaksin adalah ibu hamil. Juga mereka yang terkonfirmasi covid kurang dari tiga bulan. Selain itu peserta vaksinasi harus sehat. Dalam artian tidak sedang sakit seperti demam, batuk, pilek,” jelas dr Anshory.
Jenis vaksin yang diberikan adalah vaksin inactivated buatan Sinovac yang bekerjasama dengan PT Bio Farma. Masing-masing sivitas akademika akan menerima dua kali suntikan vaksin dalam rentan jarak waktu penyuntikan 14 hari.
Vaksinasi ini melibatkan banyak vaksinator dari Fakultas Kedokteran UB, RSUB, dan Klinik UB.
“Dengan vaksinasi ini, diharapkan terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Sehingga bersama-sama kita bisa mencegah penyebaran. Serta menurunkan angka perawatan rumah sakit,” pungkasnya. (roz/jan)