Malang – Vaksinasi Covid-19 tahap kedua, sudah berjalan. Sebanyak 4.060 vial vaksin Covid-19, sudah tiba di Kabupaten Malang, Senin (22/2) lalu. Vaksin tersebut disimpan di gudang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.
Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo menjelaskan, 4.060 vial vaksin tersebut, akan digunakan menjadi 40.600 suntikan. Artinya digunakan untuk 20.300 orang. Sebab setiap orang, mendapat dua kali suntikan.
Menurut Arbani, vaksin tersebut bakal disuntikkan ke tenaga kesehatan (nakes) yang belum mendapatkan vaksinasi. Setelah itu TNI, Polri, tenaga pendidik (Guru) dan wartawan yang bertugas di Kabupaten Malang.
‘’Saat ini masih pendataan. Nakes yang belum divaksin ada 3.000. Selanjutnya TNI ada sekitar 1.300. Kemudian Polri kemungkinan itu 1.300 juga. Lalu giliran guru. Prioritas pertama adalah empat itu. Wartawan didalamnya,’’ jelasnya.
Vaksin itu dijadwalkan mulai disuntikan pada Kamis (25/2). Setelah didistribusikan pada Rabu (25/2). ‘’Untuk Nakes sampai tiga hari. Kamis, Jumat, Sabtu. Kemudian Senin (1/3) mulai TNI Polri, selanjutnya guru,’’ terangnya.
Sedangkan untuk jenis vaksin, saat ini masih menggunakan vaksin buatan Sinovac Biotech. Hanya kemasannya yang berbeda, dengan kemasan yang pertama dipakai. Saat ini kemasannya satu vial untuk sepuluh suntikan.
Sementara itu Dandim 0818 Kabupaten Malang Kota Batu, Letkol Inf. Yusub Doddy Sandra berharap, masyarakat bisa turut mensukseskan vaksinasi Covid-19. Sebagai upaya kongkret dalam memutus mata rantai penyebarannya.
Terlebih, vaksinasi di Kabupaten Malang, sudah mencapai tahap II. Sehingga juga diharapkan nantinya vaksinasi bisa dilaksanakan sesuai jadwal. Agar mata rantai penyebaran Covid-19 bisa segera terputus.
‘’Ya harus yakin. Karena vaksin ini sudah mendapat lisensi dari lembaga dan pihak terkait. Dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Dan sudah disuntikan ke jajaran pimpinan. Minimal kita harus yakin, bahwa imun kita meningkat setelah divaksin. Itu salah satu kuncinya,’’ ujar pria yang juga bertindak sebagai Komandan Satgas Covid-19 Kabupaten Malang ini.
Dirinya menyebut, selama proses vaksinasi tahap pertama, hingga saat ini masuk ke tahap kedua, tidak ada kendala yang ditemui. Hanya saja, dari informasi yang ia himpun, di tengah masyarakat masih banyak informasi hoaks tentang vaksin Covid-19.
Sehingga, dirinya mengimbau agar masyarakat tidak langsung percaya atas informasi yang mudah beredar tersebut. Masyarakat diminta untuk mencari kebenarannya, melalui pihak-pihak terkait yang lebih berkompeten.
‘’Tanyakan kepada yang berkompeten. Dalam hal ini, ke Dinas Kesehatan atau Diskominfo Provinsi Jawa Timur. Itu sudah memberikan berita yang terbaik. Dan kita hindarkan dari berita hoaks. Apalagi saat ini dalam proses vaksin, masih banyak berita hoaks yang beredar. Sehingga jangan sampai memakan isu yang malah berpotensi menurunkan imun kita,’’ tegasnya.
Sementara itu, untuk sebagian masyarakat yang menolak divaksin, pihaknya berusaha memberikan penjelasan secara persuasif. Dengan memberikan imbauan dan sosialisasi dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat.
Selain itu menurutnya, Pemerintah juga tengah berupaya, agar semua masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.
‘’Yang menolak ini kita lakukan secara persuasif. Kita libatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Bahwa vaksin itu sudah aman dan halal digunakan. Jadi yang tahap II ini harapannya 100 persen,’’ pungkasnya. (kik/jan)