![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2020/10/kiai-maruf.png)
Wapres KH Ma'ruf Amin (Foto : Ig@kyai_marufamin)
Malang – Dalam Sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra tiba-tiba menceritakan rencana pertemuannya dengan Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin di Malaysia. Namun, pertemuan itu batal dilakukan.
Saat itu jaksa Kejagung bertanya tentang hubungan Djoko Tjandra dengan seorang dari pihak swasta bernama Rahmat. Lalu Djoko Tjandra menjelaskan awal pertemuaanya dengan Rahmat dalam acara ICMI pada tahun 2018 saat pembebasan Anwar Ibrahim.
“Saat itu ada tim ICMI zamannya ayah angkatnya Pak Rahmat itu mereka semua merasa dekat sama Pak Anwar Ibrahim yang saat itu di-hidden oleh raja di Malaysia sehingga beliau keluar dari penjara, teman-teman dekat Pak Anwar semua datang, welcome beliau. Di situ saya bertemu (Rahmat), karena waktu itu teman-teman di ICMI saya semua kenal. Di situ saya ketemu namanya Rahmat juga di situ,” jelas Djoko Tjandra dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (25/2) mengutip detikcom.
Setelah itu Djoko Tjandra menceritakan Ia pernah ditelepon oleh Rahmat. Pembicaraan mereka terkait pertemuan Djoko Tjandra dengan Ma’ruf Amin yang akan berkunjung ke Kuala Lumpur.
“Dia telepon saya, Pak Djoko kita mau ke Malaysia karena ada kunjungan kerja, beliau bilang Pak Kyai, panggilannya, Abah mau ke KL, yaitu yang sekarang jadi Wapres kita, mau ke KL. ‘Pak Djoko bersedia ketemu’, ‘oh dengan senang hati’, waktu tidak ditentukan kapan, itu saya dengar lagi badannya kurang enak badan, jadi nggak jadi datang,” ujarnya.
Setelah rencana tersebut batal, Rahmat kembali menelepon Djoko Tjandra pada 10 November 2019. Djoko Tjandra menyebut Rahmat ingin mengenalkan temannya yang akan membantu Djoko Tjandra menyelesaikan masalah hukumnya di RI. Sosok tersebut adalah jaksa Pinangki Sirna Malasari. Djoko mengetahui sosok tersebut adalah Pinangki saat bertemu di Kuala Lumpur pada 12 November 2019.
“Selanjutnya Rahmat telepon saya, nggak ingat bicara apa pada 10 November 2019, beliau telepon mau kenalkan seseorang mengerti masalah hukum saya. Di situ mulainya, saya bilang silakan saja datang,” pungkas Djoko Tjandra.
Pengakuan Djoko Tjandra tersebut dibantah Juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi. Ia menegaskan Kiai Ma’ruf tidak pernah terlibat dengan kasus tersebut.
“Nggak ada itu, jadi itu Wapres tidak ada urusan hal-hal seperti itu dan tidak pernah ada hal yang cerita seperti itu. Itu saya nggak ngerti ada cerita seperti itu. Saya kira nggak ada hubungan,” kata Masduki kepada wartawan, Kamis (25/2)
Menurut Masduki, wapres tidak pernah menjalin komunikasi dengan pihak yang ingin mempertemukan Kiai Ma’ruf dengan Djoko Tjandra.
“Jadi nggak ada cerita itu, Pak Wapres tidak tahu menahu soal itu, nggak ada itu ya. Pokoknya nggak ada cerita, Wapres nggak ada cerita seperti itu dan tidak tahu-menahu dengan cerita itu,” tegasnya.(dtk/anw)