Malang – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud RI, sudah mendapat respon pihak terkait. Program ini diluncurkan Mendikbud Nadiem Makarim sejak 24 Januari 2020. Dasar hukumnya Permendikbud nomer 3, 4, 5, 6 dan 7 tahun 2020.
MBKM adalah program unggulan Kemendikbud. Harapannya meningkatkan mutu sistem pendidikan di Indonesia. Sistematikanya, memiliki delapan indikator bentuk kegiatan.
Antara lain: Pertukaran mahasiswa. Magang atau bentuk kegiatan praktik kerja. Asistensi mengajar dan satuan pendidikan. Penelitian. Proyek kemanusiaan. Kegiatan wirausaha. Studi atau proyek independen. Pembangunan desa melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik.
Mahasiswa memiliki hak belajar di luar kampus selama tiga semester. Beban belajar setiap semester setara dengan 20 sks. Selain itu, terdapat dua bagan skema dalam sistematika program MBKM. Yaitu merdeka belajar di dalam dan merdeka belajar di luar.
Begitu pula dengan program studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (FKIP-UMM). Menyambut program ini dengan melakukan pertukaran mahasiswa.
Teknisnya, diatur dalam skema pertukaran pelajar pada Program MBKM NUNI 2021. Sejumlah enam mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi akan menempuh perkuliahan lintas kampus.
“Program MBKM NUNI 2021 terselenggara atas kerja sama UMM dengan beberapa universitas terkemuka di Indonesia. Tergabung dalam Nationwide University Network in Indonesia atau NUNI,” ujar Dr Iin Hindun, Ketua Prodi Pendidikan Biologi.
“Alhamdulillah. Enam mahasiswa biologi lolos seleksi dan bersiap untuk mengikuti pembelajaran,” ungkapnya.
Dia mempertegas, keenam mahasiswa yang lolos pada program ini, diterima di berbagai kelas yang berbeda di setiap universitas. Semua mahasiswa, akan melaksanakan kegiatan MBKM NUNI selama satu semester.
“Mahasiswa-mahasiswa yang sudah lolos nanti, akan mengikuti perkuliahan sesuai dengan jadwal di masing-masing universitas. Durasi totalnya adalah satu semester,” tegasnya.
Sebelum dinyatakan lolos, mereka harus melewati proses seleksi ketat. Pasalnya, harus bersaing dengan mahasiswa berbagai kampus untuk memperebutkan 5 sampai 10 kuota mahasiswa setiap mata kuliah dalam satu universitas.
Salah satu mehasiswa, Egar Aldiyaksa Akbar membeberkan proses seleksi program ini. Bahwa setiap peserta diwajibkan membuat esai, tentang motivasi dan rencana belajar jika diterima pada program tersebut.
“Selain syarat administrasi pada umumnya, kami diwajibkan membuat esai tentang motivasi dan rencana belajar ke depannya,” papar mahasiswa yang diterima belajar pada program studi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu.
Prodi Pendidikan Biologi UMM pun membentuk Satgas MBKM Prodi. Tugasnya melakukan sosialisasi kepada seluruh civitas akademika. Lebih lanjut, Hindun berharap program ini benar-benar dapat membekali mahasiswa menghadapi persaingan global.
“Melalui program ini, mahasiswa dapat menyerap ilmu yang tidak terbatas. Nantinya bisa menjadikan mahasiswa siap untuk mengahadapi persaingan dunia kerja global,” pungkasnya. (roz/jan)