Malang – Dijalankannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro, yang sudah berjalan selama 10 hari, mulai membawa dampak positif. Dengan terjadinya penurunan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19, yang dirawat di RSSA Malang.
Direktur RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Dr. dr. Kohar Hari Santoso, SpAn., KIC KAP., penurunan jumlah pasien itu, terlihat dari jumlah bed occupancy rate (BOR). Pekan lalu masih 43,4 persen. Data pekan ini sudah berada di angka 39 persen.
‘’Akhir-akhir ini memang ada penurunan jumlah pasien. Yang jelas seiring ada kegiatan PPKM. Jumlah kasusnya menurun,’’ kata dr. Kohar.
Bersama jajarannya, dia terus melakukan pemantauan dari data keluar masuk pasien. Yang ternyata kebanyakan berada pada usia produktif. Mayoritas pasien yang dirawat di RSSA, berasal dari daerah Malang Raya, sisanya dari luar daerah.
‘’Kami juga melihat antara pasien yang keluar dari RS, dengan jumlah yang masuk, sekarang lebih banyak yang keluar. Dari yang sudah keluar itu, usianya banyak di usia produktif. Paling banyak rata-rata usia 30 tahun,’’ ujarnya.
Hanya saja untuk jumlah data pasien, selalu mengalami perubahan. Termasuk jumlah harian juga masih fluktuatif. Dia pun masih belum memastikan datanya.
Meski begitu, dr. Kohar sudah menyiapkan langkah antisipasi. Jika nantinya ada lonjakan pasien yang masuk ke RSSA. Termasuk menyiapkan beberapa ruangan untuk dijadikan ruang incovid.
‘’Makanya titip ke masyarakat, kita tidak bisa menyelesaikan Covid-19 dengan hanya menambah tempat tidur saja. Maskernya tolong dipakai. Cuci tangan rajin. Jangan berkerumun. Jaga imunitas, jangan begadang,’’ katanya.
Data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 Kota Malang mencatat, ada penurunan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Terutama menjelang berakhirnya PPKM berskala mikro. Pun tingkat kesembuhan kasus Covid-19 di Kota Malang meningkat.
Hingga Jumat (19/02) ini, tingkat kesembuhan kasus Covid-19 di Kota Malang mencapai 88 persen. Tingkat kematian 8,8 persen. Jumlah itu meningkat, dibandingkan dengan awal Januari 2021. Tingkat kesembuhan hanya 81 persen dan tingkat kematian mencapai 9,9 persen.
Pada awal PPKM berskala mikro pada 9 Februari, tingkat kesembuhan masih berkutat di angka 86 persen dan tingkat kematian 8,8 persen.
Hanya saja, meski sudah membaik, tingkat kematian tersebut masih di atas Jawa Timur (7 persen) dan nasional (2,7 persen). Adapun tingkat kesembuhan di Jawa Timur, sebesar 89 persen dan tingkat kesembuhan nasional sebesar 84 persen.
Selain itu, Kohar juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi peraturan tentang penerapan protokol kesehatan secara ketat, agar terhindar dari covid-19.
‘’Tingkat kematian memang masih ada setiap hari. Namun, tingkat kesembuhan juga naik. Semoga kita tidak lengah dan terus mematuhi protokol kesehatan,’’ katanya.
Terkait banyaknya usia produktif, yang paling banyak terpapar Covid-19, juga dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo.
Menurut dia, usia tersebut mulai 18 hingga 59 tahun. Banyak mobilitas dan kegiatan aktif pada orang orang di usia tersebut, sehingga memudahkan Covid-19 untuk hinggap.
‘’Mayoritas yang terjangkit Covid-19 ini kaum muda dengan usia produktif. Karena di usia tersebut, lebih sering melakukan aktifitas di luar rumah. Semakin sering berada di luar rumah dan bertemu dengan banyak orang, semakin besar pula risiko tertular Covid-19,’’ katanya. (jof/rdt)